Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 650.000 Mesin Cuci Samsung Ditarik dari Pasar AS, Ada Apa?

Kompas.com - 23/12/2022, 17:29 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber UPI

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Lebih dari 650.000 mesin cuci yang dijual di toko perangkat keras yang berbasis di AS, seperti Home Depot dan Lowe's, telah ditarik kembali karena laporan kebakaran.

Dilansir dari UPI, komisi Keamanan Produk Konsumen (CPSC) AS mengatakan pada hari Kamis (22/12/2022) bahwa 14 mesin cuci muatan atas Samsung telah ditarik kembali.

Baca juga: Ular Piton 20 Kg Ditemukan di Dalam Mesin Cuci

Mesin tersebut dijual di beberapa pengecer terkenal termasuk Home Depot, Lowe's, Best Buy, Costco, dan toko peralatan lainnya, dan secara online di Samsung.com.

Dalam peringatannya, CPSC mengatakan bahwa mesin cuci Samsung dapat mengalami korsleting dan kepanasan sehingga menimbulkan risiko kebakaran.

Samsung telah menerima 51 laporan insiden berasap, meleleh, kepanasan, atau kebakaran yang melibatkan mesin.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Bocah Ditemukan Tewas di Mesin Cuci | Pria 27 Tahun Berwajah Anak Kecil

Dalam 10 kasus, properti rusak, dan tiga konsumen melaporkan cedera akibat menghirup asap.

Samsung mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa panas berlebih terjadi di panel kontrol mesin cuci yang terkena dampak.

Untuk memperbaiki masalah, pembaruan perangkat lunak diperlukan.

Baca juga: Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Dalam Mesin Cuci

Mesin cuci yang dilengkapi dengan WiFi harus secara otomatis mengunduh perbaikan perangkat lunak gratis saat dicolokkan dan terhubung ke internet, kata Samsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com