QATAR, KOMPAS.com - Keberhasilan Maroko menjadi tim Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia 2022 bisa "membangkitkan" gairah sepak bola di benua tersebut, menurut salah satu pejabat di induk sepak bola Afrika.
Dijuluki “Singa Atlas,” tim nasional (timnas) Maroko mengukir sejarah dengan mengalahkan Portugal 1-0 pada Sabtu (10/12/2022).
Sementara laga empat Piala Dunia Qatar antara Maroko vs Perancis (juara Piala Dunia 2018) bakal diadakan di Stadion Al Baytpada Kamis (13/12/2022) dini hari waktu Indonesia.
Baca juga: Maroko Mewakili Mimpi Afrika dan Arab
Namun, Veron Mosengo-Omba, sekretaris jenderal Konfederasi Sepak bola Afrika (CAF) mengatakan perlu lebih banyak investasi dan sumber daya bagi negara-negara di Afrika untuk bisa menyamai Maroko.
"Maroko membuktikan bahwa adalah mungkin bagi Afrika mengirim lebih banyak negara di semifinal bahkan final Piala Dunia," kata Mosengo-Omba kepada BBC Sport Afrika.
"Pencapaian Maroko, tentu saja, akan membangkitkan semangat seluruh benua Afrika. Tapi membangkitkan semangat dan memimpikan saja tidak cukup untuk menumbuhkan (permainan) dan membuat sepak bola Afrika lebih kompetitif untuk memenangkan Piala Dunia.
"Perlu aksi nyata dan upaya jangka panjang."
Meskipun skuad Maroko berisi sejumlah pemain yang lahir di luar negeri, tapi sebagian besar keberhasilan mereka berasal dari dukungan besar dari federasi sepak bola Maroko (FMRF), baik dari sisi emosional maupun keuangan.
FMRF berinvestasi dalam jumlah besar kepada timnas Maroko.
Bahkan, federasi itu secara khusus mengalokasikan Rp 312 miliar kepada timnas sepak bola perempuan selama periode empat tahun belakangan.
Ini merupakan contoh dukungan konkret FMRF untuk kemajuan sepak bola negaranya.
Dukungan itu membantu timnas sepak bola perempuan Maroko mencapai laga final Piala Afrika, serta lolos kualifikasi Piala Dunia Sepak bola Perempuan awal tahun ini.
Timnas putra Maroko juga disokong dengan fasilitas lengkap di kompleks pelatihan Mohamed VI yang tak tertandingi di benua tersebut.
"Maroko adalah contoh untuk ditiru," tambah Mosengo-Omba sebagaimana dilansir BBC Indonesia.
Menurutnya, pemerintah dan federasi bekerja bahu membahu dalam pengembangan infrastruktur sepak bola dan program pelatihan.