Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Keberhasilan Maroko Tembus Semifinal Piala Dunia dan 'Kebangkitan' Sepak Bola Afrika

Kompas.com - 14/12/2022, 22:00 WIB
BBC INDONESIA,
Bernadette Aderi Puspaningrum

Tim Redaksi

"Selain itu, CAF dan anggotanya juga harus terus meningkatkan praktik tata kelola pemerintahan yang baik untuk menerapkan niat yang baik."

Kepercayaan diri

Sebelum Piala Dunia di Qatar, hanya Kamerun (1990), Senegal (2002) dan Ghana (2010) yang mampu melangkah setidaknya sampai babak perempat final.

Tapi kemenangan Maroko di Stadion Al Thumama minggu lalu telah mengubah sejarah itu.

Pelatih timnas Maroko, Walid Regragui, yang baru menduduki posisi pelatih pada Agustus, mengatakan kepercayaan diri merupakan faktor penting dalam perjalanan anak asuhnya mencapai posisi empat besar.

Timnas Maroko lolos dari grup yang berisikan tim besar yaitu peringkat kedua dunia Belgia dan Kroasia yang menjadi runner-up Piala Dunia 2018. Di babak 16 besar, Maroko menekuk juara Piala Dunia 2010, Spanyol.

"Semua orang mengira kami akan tersingkir di babak pertama," kata pria 47 tahun itu.

Baca juga: Oasis di Maroko Menyusut karena Perubahan Iklim

Meski begitu, dia mengingatkan anak asuhnya bahwa timnya pun tak kalah karena memiliki pemain elite, seperti Hakim Ziyech di Chelsea, Noussair Mazraoui di Bayern, Achraf Hakimi di Paris St-Germain.

"Kami memiliki pemain-pemain di klub top, dan kami memiliki tim yang dapat menang di pertandingan Piala Dunia, dan itulah yang saya coba sampaikan kepada tim.”

“Kami harus percaya diri, tampil, dan memberikan segalanya tanpa penyesalan, dan mereka percaya pada saya.”

"'Kamu ke Piala Dunia bukan hanya untuk bermain sampai tiga pertandingan'. Pesan saya ini diteruskan ke tim, negara saya dan sekarang ke benua Afrika."

Sementara itu, Regragui mengaku ia diliputi emosi usai kemenangan melawan Portugal.

"Menurut saya ini pertama kalinya saya menangis dalam sebuah pertandingan," kata mantan bek yang 45 kali membela timnas Maroko.

Baca juga: Buntut Kasus Rayan, Maroko Akan Cek Sumur-sumur Terbengkalai dan Ilegal

"Saya berusaha untuk mengendalikan emosi, karena saya harus menunjukkan contoh pada tim sana, dan menunjukkan bahwa secara mental saya kuat.”

"Bagaimana pun, saya adalah pelatih. Tapi terkadang, terlalu banyak (emosi) ketika kami mencapai semifinal Piala Dunia. Terkadang emosi meluap begitu saja.”

"Saya akan berbohong jika saya mengatakan bahwa sejak semula saya benar-benar berpikir kami akan mencapai ke semifinal. Saya tak bisa menahan air mata ini tumpah."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Global
Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Global
Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Global
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

Global
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com