Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Terkini: Markas Besar Wagner Rusia di Luhansk Digempur Pasukan Pasukan Ukraina

Kompas.com - 12/12/2022, 11:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

KYIV, KOMPAS.com - Pasukan Ukraina menyerang markas besar Wagner Rusia di Kadiivka, Luhansk, Ukraina timur menurut gubernur Luhansk yang diasingkan.

Serhiy Haidai mengatakan serangan ke sebuah hotel tempat kelompok tentara bayaran Rusia itu bertemu dan telah menimbulkan kerugian besar untuk Kremlin.

BBC yang melaporkan berita ini pada Senin (12/12/2022) tidak dapat memverifikasi secara independen keberadaan anggota Wagner di hotel tersebut.

Baca juga: Putin Terancam Kehilangan Dukungan dari Sekutu Jika Gagal di Ukraina Timur

Menurut pakar Barat, Grup Wagner adalah tentara bayaran yang disponsori negara yang bertindak untuk kepentingan Kremlin.

Perusahaan militer swasta itu didirikan oleh Yevgeny Prigozhin, mantan pemilik restoran dan rekan dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kelompok itu telah berulang kali dituduh melakukan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia.

Unit Wagner sebelumnya telah dikerahkan di Crimea, Suriah, Libya, Mali, dan Republik Afrika Tengah.

Dalam serangan Kadiivka, Haidai mengatakan Rusia menderita "kerugian yang signifikan" dan dia memperkirakan "setidaknya 50 persen" dari pasukan yang selamat akan mati karena kurangnya perawatan medis.

Serangan ke hotel di timur Ukraina ini terjadi di tengah pertempuran yang membara di selatan negara itu selama akhir pekan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pendiri Grup Wagner | Rumor Kudeta Xi Jinping

Baca juga: Profil Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina

Pada Sabtu (10/12/2022), tentara Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 10 drone, dengan lima lainnya mengenai fasilitas energi di kota pelabuhan Odessa dan menyebabkan sekitar 1,5 juta orang tanpa listrik.

"Situasi di wilayah Odesa sangat sulit," kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato video malamnya dilansir dari BBC.

"Sayangnya serangannya kritis, jadi butuh lebih dari sekedar waktu untuk memulihkan listrik. Tidak perlu berjam-jam, tapi beberapa hari."

Menurut pejabat Ukraina, infrastruktur utama negaranya dihantam oleh drone buatan Iran Rusia.

Di Melitopol, otoritas pro-Moskwa mengatakan serangan rudal Ukraina menewaskan dua orang dan melukai 10 orang.

Gambar yang dibagikan oleh seorang pejabat yang dipasang oleh Moskwa menunjukkan kebakaran besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com