Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Terancam Kehilangan Dukungan dari Sekutu jika Gagal di Ukraina Timur

Kompas.com - 12/12/2022, 10:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Newsweek

MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin berisiko kehilangan dukungan dari para sekutunya jika Moskwa gagal mempertahankan wilayah Donbass alias Ukraina timur.

Laporan tersebut disampaikan sebuah lembaga think tank yang berbasis di AS, Institute for the Study of War (ISW), pada Sabtu (10/12/2022).

ISW mengatakan, mantan Menteri Pertahanan Republik Rakyat Donetsk (DNR) yang memproklamasikan diri, Igor Girkin, dan mantan Menteri Keamanan DNR, Alexander Khodakovsky, adalah beberapa dari sejumlah tokoh yang secara langsung mengkritik Putin dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Para Peraih Nobel Perdamaian 2022 Kompak Kecam Perang Putin

ISW menambahkan, Putin mempertaruhkan hilangnya dukungan dari mantan pemimpin dan veteran republik boneka tersebut karena kegagalan pasukan Rusia untuk mendorong pasukan Ukraina lebih jauh ke barat Kota Donetsk dan untuk mempertahankan Donbass.

Girkin dan Khodakovsky sudah mengunggah tentang kegagalan militer Rusia di Ukraina melalui Telegram, sebagaimana dilansir Newsweek.

ISW menuturkan, Girkin secara khusus mengkritik pernyataan Putin pada 9 Desember yang menggambarkan kemajuan "operasi militer khusus" Rusia saat ini dalam kondisi stabil.

Sementara itu, Khodakovsky mengamati bahwa pemerintahan panjang dari Putin belum sepenuhnya berhasil, kata ISW.

Baca juga: Putin: Rusia Mampu Adopsi Konsep Serangan Pendahuluan AS

“Hal utama adalah tidak melupakan warisan seperti apa yang diterima Putin, dan hal utama dalam warisan ini bukanlah negara yang hancur, tetapi kesadaran orang yang berubah,” tulis Khodakovsky di Telegram.

“Dan ketika kita berbicara tentang kesadaran yang berubah, barulah kita sampai pada jawaban atas pertanyaan apakah perubahan personel yang signifikan akan menghasilkan sesuatu,” sambung Khodakovsky.

ISW menuturkan, kritik langsung dari kedua tokoh itu belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Putin Ungkap Kesepakatan yang Mungkin Diterima Rusia untuk Mengakhiri Perang di Ukraina

“Serangan eksplisit terhadap Putin ini mungkin mencerminkan keretakan antara DNR pro-perang dengan komunitas veteran dan Putin,” kata ISW.

Penilaian tersebut mencatat bahwa komunitas veteran dan proksi Rusia telah lama memperingatkan Kremlin tentang "cacat desain" dari kampanye militer di Ukraina.

Akan tetapi, mereka tetap mendukung Putin dengan keyakinan bahwa hal itu setidaknya akan mengarah pada pendudukan Rusia di wilayah Donbass.

Baca juga: Putin Bersumpah Lanjutkan Strategi Penghancuran Infrastruktur Sipil Ukraina, Abaikan Tuduhan Genosida

ISW mengaku telah melihat rekaman video pasukan separatis pro-Rusia di Luhansk yang menolak memperjuangkan wilayah di DNR setelah Rusia merebut Lysychansk.

Lembaga think tank itu menambahkan, Putin belum mencapai tujuannya untuk "menyelamatkan" orang-orang di Donbasd dengan memaksa Ukraina untuk menyerah.

Putin juga dinilai tidak mencapai tujuan militer lokal di Donbass.

Kementerian Pertahanan Rusia telah dihubungi Newsweek untuk memberikan komentar.

Baca juga: Putin Santai Tanggapi Pembatasan Harga Minyak Rusia: Pangkas Saja Produksinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com