Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim AS Tolak Gugatan Pembunuhan Khashoggi ke MBS

Kompas.com - 07/12/2022, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Hakim Amerika Serikat (AS) pada Selasa (6/12/2022) menolak gugatan terkait keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) atas meninggalya jurnalis Jamal Khashoggi.

Wartawan AS-Saudi itu terbunuh pada 2018 di konsulat Arab Saudi di Turkiye. Intelijen AS sebelumnya menyimpulkan bahwa MBS telah memerintahkan pembunuhan tersebut.

Tetapi pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan bulan lalu bahwa posisi de facto penguasa Saudi di jabatan tinggi itu kebal dari tuntutan hukum.

Baca juga: AS Tetapkan MBS Kebal Atas Gugatan Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi

Apa kata hakim?

Hakim federal Washington DC John Bates mengatakan gugatan yang diajukan oleh tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz dan kelompok hak asasi jurnalis, membuat argumen yang "kuat" bahwa pangeran Saudi berada di balik pembunuhan itu.

Namun, Bates mengatakan dia tidak memiliki kekuatan untuk menolak posisi pemerintah AS dalam kasus tersebut.

 

Pemerintahan Biden tetap bertanggung jawab atas urusan luar negeri, termasuk dengan Arab Saudi, dan keputusan yang berlawanan terkait kekebalan bin Salman oleh pengadilan ini akan mengganggu tanggung jawab tersebut, kata hakim.

Baca juga: Tunangan Jamal Khashoggi Marah karena Presiden Perancis Terima Kunjungan Pangeran MBS

Bin Salman ‘‘kebal‘‘ di pengadilan AS karena posissinya sebagai kepala negara asing, karena ia ditunjuk sebagai Perdana Menteri Arab Saudi pada September.

MBS telah menjadi penguasa de facto kerajaan Arab Saudi selama beberapa tahun sebelum memperoleh jabatan perdana menteri di bawah ayahnya yang berusia 86 tahun, Raja Salman.

Bates mengatakan gugatan yang "kredibel", yang berdekatan dengan waktu penunjukan pangeran sebagai perdana menteri dan waktu rekomendasi pemerintah AS membuatnya merasa "gelisah."

Baca juga: Misteri Kematian Jamal Khashoggi yang Libatkan Pangeran Saudi

'Perjuangan kami untuk keadilan terus berlanjut'

Kelompok HAM Demokrasi untuk Dunia Arab Sekarang (Democracy for the Arab World Now/DAWN), yang didirikan Khashoggi, mengecam keputusan hakim itu.

Direktur eksekutif DAWN Sarah Leah Whitson mengatakan gugatan kelompok HAM itu hanya satu" dari upaya mereka untuk mendapat keadilan dan pertanggungjawaban atas pembunuhan Khashoggi "dan banyak kejahatan lain yang dilakukan pemerintah Saudi terhadap warganya sendiri.

"Perjuangan kami untuk keadilan terus berlanjut," tulisnya di Twitter, mengatakan bahwa DAWN sedang mencari kemungkinan tindakan hukum lainnya.

Baca juga: Soal Pembunuhan Jamal Khashoggi, Biden dan Pangeran MBS Saling Menyalahkan

Pada Oktober 2018, Khashoggi dibunuh oleh agen Saudi di konsulat Saudi di Istanbul, tempat dia pergi untuk mendapatkan surat-surat yang dia perlukan untuk menikahi Cengiz, seorang warga negara Turkiye.

Putra mahkota Saudi sebelumnya membantah memerintahkan pembunuhan Khashoggi.

Namun, dalam film dokumenter tahun 2021 oleh media PBS, MBS mengakui bahwa pembunuhan itu terjadi "di bawah pengawasan saya".

Khashoggi, kolumnis Washington Post, adalah pengkritik yang vokal terhadap pemerintah Saudi dan kebijakan putra mahkota.

Baca juga: Jalan di Depan Kedubes Arab Saudi di AS Akan Dinamai Jamal Khashoggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com