Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Anwar Ibrahim Tinjau Proyek Milliaran Dollar AS yang Disetujui Pendahulunya

Kompas.com - 06/12/2022, 22:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri baru Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pada Selasa (6/12/2022) bahwa dia sedang meninjau proyek-proyek pemerintah bernilai miliaran dollar AS yang disetujui oleh pendahulunya Muhyiddin Yassin.

Tinjauan dilakukan karena Muhyiddin dianggap tidak mengikuti aturan.

Dilansir dari Reuters, pernyataan itu muncul pada saat korupsi telah menjadi masalah besar, dengan mantan perdana menteri Najib Razak dipenjara tahun ini karena penjarahan miliaran dolar dari dana negara 1MDB setelah penuntutan menyusul kekalahannya dalam pemilu 2018.

Baca juga: Muhyiddin Yassin Kecewa Susunan Kabinet Anwar Ibrahim

Proyek-proyek tersebut termasuk penanggulangan banjir dan program bantuan Covid-19, kata Anwar, yang menjadi perdana menteri bulan lalu setelah persaingan ketat pemilihan dengan Muhyiddin.

"Mereka bisa mengatakan itu bersih, tapi mereka tidak bersih," kata Anwar dalam konferensi pers.
"Ketika kita melihat persetujuan, itu dilakukan tanpa mengikuti peraturan."

Dalam postingan di Facebook minggu ini, Muhyiddin, yang menjadi perdana menteri selama 17 bulan antara 2020 dan 2021, membantah tuduhan bantuan Covid-19, dengan mengatakan dia akan menyambut penyelidikan.

"Tidak satu sen pun dari uang ini masuk ke rekening pribadi saya," tambah Muhyiddin. "Saya tidak takut diselidiki karena saya tahu saya tidak menyalahgunakan dana publik."

Baca juga: Kabinet Malaysia Era Anwar Ibrahim Dilantik, Lebih Ramping dari PM Sebelumnya

Pada hari Senin (5/11/2022), Anwar mengatakan pemerintahnya sedang mengevaluasi kembali rencana era Muhyiddin untuk jaringan 5G milik negara karena belum dirumuskan secara transparan.

Dan pada hari Selasa, dia memerintahkan peninjauan ulang proyek mitigasi banjir senilai 7 miliar ringgit (1,59 miliar dollar AS), kata kantor berita negara Bernama.

Anwar mengatakan proyek-proyek itu diberikan melalui negosiasi langsung, bukan tender.

Menanggapi komentar Anwar tentang proyek terkait banjir, mantan Menteri Lingkungan Hidup Tuan Ibrahim Tuan Man mengatakan proyek yang diberikan melalui negosiasi langsung tidak tepat.

Baca juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Dituduh Berhubungan dengan Israel, Tim Pengacara Siapkan Langkah Hukum

Meskipun beberapa proyek dipercepat, mereka tetap mengikuti aturan, katanya dalam sebuah pernyataan.

Politisi Malaysia yang bergulat dengan tuduhan korupsi termasuk wakil Anwar, Ahmad Zahid Hamidi, yang mengaku tidak bersalah atas 47 tuduhan penyuapan, pencucian uang, dan pelanggaran kepercayaan.

Ahmad Zahid adalah mitra koalisi utama yang tanpa dukungannya Anwar tidak akan mampu membentuk pemerintahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com