DUBLIN, KOMPAS.com – Seorang karyawan jaringan kereta api nasional Irlandia, Irish Rail, protes karena dia digaji hampir 108.000 euro (Rp 1,7 miliar) dalam setahun tapi tidak melakukan apa-apa.
Pria bernama Dermot Alastair Mills yang menjabat sebagai manajer keuangan tersebut mengatakan, dia hanya makan siang dan membaca koran sepanjang hari dan itu menurutnya adalah diskriminasi.
Dia mengeklaim, setelah melapor tentang akuntansi perusahaan pada 2014, dia secara bertahap dibebastugaskan dari hampir semua tugasnya.
Baca juga: Layanan Kereta Api di Austria Berhenti Total karena Karyawan Mogok Massal Minta Naik Gaji
Hingga akhirnya, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja hanya untuk makan siang dan membaca koran.
Terlepas dari semua ini, dia masih mencairkan gajinya setiap bulan, sebagaimana dilansir Oddity Central, Jumat (2/12/2022).
“Saya membeli dua surat kabar, Times dan Independent, dan sandwich. Saya pergi ke meja saya, saya menyalakan komputer saya, saya melihat email. Tidak ada email yang terkait dengan pekerjaan, tidak ada pesan, tidak ada komunikasi, tidak ada komunikasi kolega,” kata Mills kepada Komisi Hubungan Tempat Kerja Irlandia (WRC).
Dia menambahkan, sekitar pukul 10.30, jika ada email yang masuk dan butuh jawaban, dia baru menjawabnya.
Baca juga: Usai Pecat Ribuan Karyawan, Elon Musk Buka Lowongan Pekerjaan di Twitter
“Jika ada pekerjaan yang terkait, saya melakukan pekerjaan itu. Saya akan mengatakan jika saya mendapatkan sesuatu yang mengharuskan saya melakukan pekerjaan sekali dalam sepekan, saya akan senang,” ujar Mills.
Mills menuturkan, dia bertanggung jawab jawab atas anggaran modal senilai sekitar 250 juta euro (Rp 4 triliun) sejak 2000 hingga krisis pada 2007.
Dia dipromosikan menjadi manajer keuangan pada 2010.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.