Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhyiddin Yassin Tak Terima Kalah, Tuntut Anwar Ibrahim Buktikan Dukungan dari Parlemen

Kompas.com - 24/11/2022, 20:51 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin tak terima kalah dalam perebutan kursi Perdana Menteri Malaysia.

Pada Kamis (24/11/2022), Muhyiddin berkeras bahwa dia mendapatkan dukungan mayoritas dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan.

Di hari yang sama, Anwar Ibrahim diambil sumpahnya sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia di hadapan Raja Malaysia Sultan Abdullah di Istana Negara, Kuala Lumpur.

Baca juga: Mahathir Kalah di Pemilu Malaysia, Selanjutnya Akan Fokus Menulis

Anwar sebelumnya ditunjuk Sultan Abdullah sebagai Perdana Menteri Malaysia yang baru usai sang raja mengadakan pertemuan khusus dengan para bangsawan lain pada Kamis pagi.

Terpilihnya Anwar sebagai Perdana Menteri Malaysia mengakhiri kebuntuan politik selama lima hari setelah pemilu pada Sabtu (19/11/2022) berakhir dengan hasil tidak meyakinkan.

Muhyiddin tak terima dan meminta Anwar untuk membuktikan bahwa Anwar mendapat dukungan mayoritas dari anggota parlemen untuk memimpin negara.

Muhyiddin adalah pemimpin koalisi Perikatan Nasional (PN), saingan Pakatan Harapan (PH) yang dipimpin Anwar, sebagaimana dilansir The Straits Times.

Baca juga: Anwar Ibrahim Disumpah sebagai Perdana Menteri Baru Malaysia

Dalam konferensi pers, Muhyiddin mengeklaim bahwa dia mendapat dukungan dari 115 anggota untuk menjadi perdana menteri.

Dia mengaku sudah menyerahkan nama-nama tersebut sebelum tenggat waktu pada Selasa (22/11/2022) ke Istana Negara, seperti yang dipersyaratkan oleh Ketua Parlemen Azhar Harun.

“Demi kepercayaan rakyat, Anwar harus membuktikan bahwa dia mendapat dukungan mayoritas anggota Dewan Rakyat (Parlemen),” kata Muhyiddin dalam konferensi pers, Kamis.

Duduk di sampingnya pada konferensi pers adalah para ketua partai anggota koalisi PN, termasuk Abdul Hadi Awang dari Parti Islam SeMalaysia dan Dominic Lau dari Parti Gerakan.

Baca juga: Profil PM Baru Malaysia Anwar Ibrahim dan Kontroversi Sodomi

Muhyiddin turut memberikan rincian anggota-anggota parlemen yang mendukungnya untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Dari 115 anggota parlemen yang diklaim Muhyiddin, 73 berasal dari koalisi PN, 23 dari Gabungan Parti Sarawak (GPS), enam dari Gabungan Rakyat Sabah, satu dari Parti Kesejahteraan Demokratik Masyarakat (KDM) Sabah, 10 dari Barisan Nasional (BN), dan dua anggota parlemen independen.

“Semua dokumen ini dikirim ke Istana Negara pada pukul 13.28 tanggal 21 November, sebelum batas waktu yang ditetapkan bagi para pihak untuk mengirimkan dokumen terkait ke Istana Negara, seperti yang dipersyaratkan oleh Ketua Parlemen,” kata Muhyiddin dalam konferensi pers.

The Straits Times melaporkan, anggota parlemen BN diyakini telah mencabut dukungan mereka untuk Muhyiddin.

Sementara itu, GPS memilih mundur dari barisan dengan alasan akan mendukung partai berkuasa yang dipilih oleh Raja Malaysia.

Baca juga: Anwar Ibrahim Perdana Menteri Malaysia, Akhir Kisah Dramatis 24 Tahun Penantiannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com