Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timnas Iran: Protes Jadi Prioritas, Dihajar Timnas Inggris 6-2 Bukan Masalah

Kompas.com - 22/11/2022, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber UPI

TEHERAN, KOMPAS.com - Para pemain tim sepak bola nasional Iran menolak menyanyikan lagu kebangsaan negara mereka pada hari Senin (21/11/2022), pada pertandingan Piala Dunia pertama mereka di Qatar.

Dilansir dari UPI, ini dilakukan sebagai protes nyata terhadap pemerintah Iran dan dukungan untuk demonstrasi yang sedang berlangsung atas hak-hak perempuan.

Anggota tim Iran berdiri berbaris, dengan tangan saling berpelukan tanpa ekspresi, saat lagu kebangsaan mereka dimainkan sebelum pertandingan Piala Dunia melawan Inggris.

Baca juga: Piala Dunia: Timnas Iran Tanpa Ekspresi, Tak Nyanyikan Lagu Kebangsaan untuk Dukung Demo Anti-Pemerintah

Sementara tim Iran telah menyanyikan lagu kebangsaannya di turnamen sebelumnya, termasuk Piala Dunia 2018 dan Piala Asia 2020, para pemain tetap diam pada Senin ketika sejumlah penggemar Iran di dalam stadion mencemooh dan memegang tanda bertuliskan "Wanita, hidup dan kebebasan."

Tim dan penggemar muncul untuk menyampaikan dukungan mereka kepada pengunjuk rasa di Iran atas kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun pada bulan September, yang meninggal dalam tahanan polisi karena tidak mengenakan jilbab dengan benar.

Sejak kematian Amini lebih dari 450 orang, termasuk anak-anak, telah dibunuh.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan ada laporan 11 orang tewas di Mahabad, baru-baru ini di akhir pekan, ketika peralatan militer berpatroli di jalan-jalan.

Baca juga: Protes Iran Bergema di Piala Dunia Qatar, Dari Pemain hingga Suporter Tunjukkan Solidaritas

Pada hari Senin, televisi negara Iran terputus selama protes tim, tetapi menyiarkan pertandingan tersebut.

Sepak bola adalah obsesi nasional di Iran di mana sekolah ditutup untuk memungkinkan siswa menonton.

Sementara kantor berita Fars yang pro-pemerintah tidak menyiarkan protes apa pun pada pertandingan tersebut, ia melaporkan secara luas kekalahan 6-2 Iran dari Inggris.

Dukungan untuk tim berkurang karena poster para pemain dirobohkan di beberapa bagian Teheran sebelum pertandingan, dan orang-orang turun ke media sosial untuk mendukung Inggris.

Baca juga: Teheran Tangkap 2 Selebritas Terkemuka yang Suarakan Dukungan atas Gerakan Protes Iran

Selama konferensi pers, kapten sepak bola Iran Ehsan Hajsafi menyuarakan ketidakpuasan tim terhadap pemerintah dan dukungannya kepada para pengunjuk rasa.

"Kami harus melakukan yang terbaik yang kami bisa dan mencetak gol dan mendedikasikan gol itu untuk rakyat Iran yang merasa terluka," tambah Hajsafi.
Iklan

Sementara manajer tim sepak bola mengatakan para pemain Iran bebas untuk memprotes represi berat pemerintah, mungkin ada akibatnya bagi mereka ketika mereka kembali ke Iran.

Baca juga: Iran Gencarkan Penindasan di Wilayah Kurdi, 4 Orang Tewas

"Paling buruk saya akan dikeluarkan dari tim nasional, yang merupakan harga kecil yang harus dibayar untuk setiap helai rambut wanita Iran," tulis penyerang Bayer Leverkusen Sardar Azmoun di Instagram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com