Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trias Kuncahyono
Wartawan dan Penulis Buku

Trias Kuncahyono, lahir di Yogyakarta, 1958, wartawan Kompas 1988-2018, nulis sejumlah buku antara lain Jerusalem, Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir; Turki, Revolusi Tak Pernah Henti; Tahrir Square, Jantung Revolusi Mesir; Kredensial, Kearifan di Masa Pagebluk; dan Pilgrim.

Catatan Akhir KTT G20: "Trust" Tidak Turun dari Langit (Bagian 2 - Habis)

Kompas.com - 22/11/2022, 05:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BUAH dari kerja keras Indonesia sebagai pemegang mandat presidensi KTT G20 baru lalu adalah disepakatinya Leaders' Declaration Bali, sejumlah kesepakatan, dan beberapa hasil nyata. Ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan G20.

Disepakatinya Leaders' Declaration Bali tak pelak lagi menjawab keraguan banyak pihak--termasuk sejumlah kalangan dari Indonesia--akan kemampuan Indonesia.

Semua itu, kata Menlu Retno Marsudi saat konferensi pers usai puncak KTT G20 di Nusa Dua, Bali, pada Rabu (15/11), menunjukkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

“Kita patut bersyukur bahwa semua negara anggota G20 memercayai Indonesia sehingga pada akhirnya deklarasi para pemimpin dapat disepakati,” katanya.

Baca artikel sebelumnya: Catatan Akhir KTT G20: Kemenangan Diplomatik - (Bagian 1)

Sebelumnya, memang, komunitas internasional menunggu untuk melihat apakah Indonesia dapat menyatukan pihak-pihak yang berkonflik untuk mencapai konsensus.

Dunia juga menunggu Indonesia untuk tidak hanya memastikan bahwa KTT G20 dapat menghasilkan kesepakatan bersama untuk menyelesaikan krisis ekonomi.

Tetapi juga menjadikan forum G20 sebagai tempat para pemimpin dunia, dari utara dan selatan, dapat bertemu bersama untuk mengonsolidasikan agenda dan kepentingan mereka yang berbeda.

Apalagi, rangkaian pertemuan menjelang pertemuan puncak di Bali diwarnai berbagai drama, yang mencerminkan adanya "konflik."

Pada bulan April, pejabat tinggi keuangan dari Kanada, Inggris Raya, dan Amerika Serikat walkout saat mitra mereka dari Rusia memberikan sambutan.

Lalu, bulan Juli, giliran Rusia membalas dalam pertemuan para menteri luar negeri, sebagai jawaban atas kecaman Barat terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Akan tetapi, bagaimanapun, setidaknya masyarakat internasional masih berharap konferensi multilateral ini dapat membawa angin segar di tengah kondisi global yang tidak menentu saat ini.

Harapan tersebut terkabul ketika pada akhirnya para peserta KTT bersepakat mengeluarkan deklarasi.

Berbagai tantangan tersebut justru telah menguatkan tekat Indonesia untuk bekerja keras demi suksesnya KTT.

Semua pihak yang terlibat seperti dipacu untuk melakukan segala daya upaya tak kenal lelah demi lancar, aman, dan damai serta suksesnya perhelatan dua hari itu.

Dan, ketika pada akhirnya KTT dilaksanakan sesuai jadwal 15-16 November, kata Sana Jaffrey (Carnegie Endowment for International Peace, 14/2) sebagian besar disebabkan oleh upaya tak kenal lelah dari para diplomat Indonesia yang sangat terampil, yang telah berusaha sekuat tenaga untuk menegaskan posisi Indonesia di panggung global.

"Hari ini mata dunia tertuju pada pertemuan kita. Apakah kita akan mencetak keberhasilan? Atau akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal," kata Presiden Jokowi pada pidato pembukaan.

Maka, kiranya tidak salah kalau dikatakan bahwa disepakatinya Leaders' Declaration Bali oleh semua pemimpin yang hadir di tengah ketegangan dunia merupakan capaian signifikan bagi Indonesia.

Juga capaian signifikan bagi Presiden Joko Widodo di panggung internasional pada periode kedua masa jabatannya.

Alex Lo dalam South China Morning Post (15/11) menulis, Indonesia, bersama Afrika Selatan dan India, memainkan peran konstruktif dalam memediasi antara Barat dan Selatan.

Dari sejak mengunjungi Kyiv dan Moskwa untuk memediasi perang Ukraina hingga menjadi tuan rumah KTT G20, Presiden Jokowi muncul sebagai negarawan dunia, moderasi, good sense, dan netralitasnya telah memungkinkan Indonesia melampaui bobotnya dalam urusan masalah-masalah internasional.

Modal utama

Kepercayaan (trust), kata Richard Ned Lebow (Global Asia, Vol. 8. No.3, September 2013) adalah konsep sentral dan perhatian utama dalam politik domestik dan internasional.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com