Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Hancurkan 3.000 Ton Barang Palsu, Ada Nike dan Louis Vuitton KW

Kompas.com - 10/11/2022, 21:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com – Otoritas China menghancurkan barang-barang palsu dalam jumlah besar yang digelar di 17 provinsi dan kota.

Di antara barang-barang palsu tersebut ada Nike dan Louis Vuitton “KW” alias imitasi, sebagaimana dilansir Reuters.

Media negara, CCTV, melaporkan bahwa penghancuran barang-barang palsu tersebut digelar pada Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Beli Ratusan Ribu Masker N95 Seharga Rp 14,25 Miliar, yang Datang Malah Barang KW

Total ada 3.000 ton produk palsu senilai 500 juta yuan (Rp 1 triliun) yang dihancurkan dengan berbagai cara seperti dibakar, dibongkar, atau dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Selain Nike dan Louis Vuitton “KW”, ada pula minuman keras palsu dari merek kelas atas seperti Treasury Wine Estates dan Kweichow Moutai.

Dalam pernyataannya, Adminstrasi Negara untuk Regulasi Pasar tidak merinci nama-nama produk apa saja yang dipalsukan dalam penghancuran barang-barang “KW” tersebut.

Adminstrasi Negara untuk Regulasi Pasar mengutip seorang pejabat Sichuan, Yang Xingping, yang menyampaikan bahwa pemerintah telah memprioritaskan penindakan terhadap berbagai pelanggaran.

Baca juga: Heboh Anak Nagita Slavina, Rayyanza Dituding Pakai Jersey KW Manchester United

Selain itu, pemerintah juga secara paksa memperbaiki “fenomena ilegal serta kacau” melalui tangan besi.

Penghancuran 3.000 ton produk palsu tersebut merupakan bagian dari acara Pekan Publisitas Kebijakan Persaingan Adil China 2022.

Penghancuran barang palsu di China sebenarnya tidak jarang terjadi.

Baca juga: Cara Membedakan Sepatu ASICS KW dan Original Saat Beli di Toko Online

Akan tetapi, produksi barang-barang palsu tetap menjadi industri besar di China meskipun ada upaya untuk memberantasnya.

Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memperkirakan, perdagangan global produk palsu mencapai 464 miliar dolllar AS (Rp 7,288 kuadriliun) pada 2019.

OECD menambahkan, ledakan e-commerce pada 2020 dan 2021 menyebabkan berkontribusi signifikan terhadap banjirnya produk-produk palsu.

Baca juga: Putri KW Akan Jadi Polwan, Ini 5 Atlet yang Menjadi Abdi Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com