LONDON, KOMPAS.com – Raja Inggris Charles III akan dimahkotai dalam sebuah prosesi penobatan akbar di Westminster Abbey, London, pada 6 Mei tahun depan.
Upacara pemberian mahkota kepada Raja Charles III akan mengikuti prosesi yang sama yang digelar untuk pemegang takhta Kerajaan Inggris selama 1.000 tahun teakhir.
Pengumuman pemberian mahkota kepada Raja Charles III disampaikan oleh Istana Buckingham pada Selasa (11/10/2022), sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Raja Charles III Tak Akan Hadiri COP27 Setelah Ditolak Liz Truss
Raja Charles III telah mengambil sumpah sebagai Raja Inggris yang baru selang beberapa hari setelah Ratu Elizabeth II wafat.
Ratu Elizabeth II meninggal pada usia 96 di kastil di Skotlandia. Dia memegang rekor sebagai pemegang takhta terlama Kerajaan Inggris, yakni selama 70 tahun.
Akan tetapi, upacara penobatan akbar untuk Raja Charles III dan istrinya, Camilla sebagai permaisuri, baru akan digelar pada 6 Mei 2023.
“Penobatan akan mencerminkan peran raja hari ini dan melihat ke masa depan, sambil berakar pada tradisi yang sudah berlangsung lama,” kata Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Royal Mint Inggris Luncurkan Koin Resmi Bergambar Raja Charles III
Upacara penobatan Raja Charles III akan dipimpin oleh Uskup Agung Canterbury, kepala spiritual Persekutuan Anglikan.
Raja dan ratu Inggris menjalani prosesi penobatan akbar di Westminster Abbey sejak William Sang Penakluk pada 1066.
Charles adalah raja ke-41 Inggris setelah William. Charles III menjadi raja tertua Inggris yang dinobatkan, yang akan berusia 74 saat penobatan akbar pada 6 Mei 2023.
Baca juga: Simbol Baru untuk Raja Charles III Resmi Diluncurkan, Ini Maknanya
Sejumlah media Inggris melaporkan bahwa Raja Charles III ingin mengurangi beberapa bagian dalam prosesi, mengingat bahwa Inggris sedang bergulat dengan krisis biaya hidup.
Di satu sisi, Istana Buckingham mengatakan bahwa prosesi penobatan akbar akan mempertahankan elemen inti dari upacara tradisional sambil merangkul semangat zaman saat ini.
Charles III tak hanya menjadi Raja Inggris, tetapi juga menjadi kepala negara dari 14 negara lain termasuk Australia, Kanada, Jamaika, Selandia Baru, dan Papua Nugini.
Baca juga: Ini Isi Catatan Tangan Raja Charles III di Peti Mati Ratu Elizabeth II
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.