WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden AS Joe Biden meyakini bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin biasanya adalah orang yang berpikiran rasional.
Namun, Biden meyakini bahwa Putin salah dalam menilai prospek untuk menduduki Ukraina. Hal tersebut disampaikan Biden dalam sebuah wawancara dengan CNN, Selasa (11/10/2022).
“Saya pikir dia adalah aktor rasional yang salah perhitungan secara signifikan,” kata Biden kepada CNN.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Konfirmasi Hadir ke KTT G20 Bulan Depan di Bali
Akhir-akhir ini, strategi Putin menjadi pertanyaan banyak pihak setelah pasukan Rusia mengalami kemunduran yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Biden mengatakan kepada CNN, meski dia meyakini bahwa Putin adalah orang yang rasional, sang Presiden Rusia tersebut tetap saja meremehkan keganasan d ari perlawanan Ukraina.
“Saya pikir, dia mengira bahwa dia akan disambut dengan tangan terbuka, bahwa ini adalah rumah Ibu Rusia di Kyiv, dan di mana dia akan disambut, dan saya pikir dia benar-benar salah perhitungan,” ucap Biden.
Biden juga membuka kemungkinan akan menggelar pembicaraan dengan Putin di sela-sela KTT G20 di Bali pada November, sebagaimana dilansir AFP.
Baca juga: Di Balik Upaya Pengampunan Ganja Joe Biden, Siapa Paling Diuntungkan?
“Dengar, saya (sebenarnya) tidak berniat bertemu dengannya,” kata Biden kepada CNN.
Biden menuturkan, dia akan menemui Putin jika pemimpin Rusia itu menginginkan negosiasi untuk membebaskan bintang bola basket AS yang ditahan, Brittney Griner.
“Jika dia datang kepada saya di G20 dan berkata 'Saya ingin berbicara tentang pembebasan Griner,' saya akan bertemu dengannya. Maksud saya, itu akan tergantung,” tutur Biden.
Baca juga: Putin Serius tentang Ancaman Nuklir? Ini Jawaban Joe Biden
Sejauh ini, AS memimpin penggalangan suara sebanyak mungkin untuk resolusi PBB yang mengutuk pencaplokan sejumlah wilayah Ukraina oleh Rusia.
“Kami percaya waktu telah lama berlalu untuk netralitas. Tidak ada netralitas dalam situasi seperti ini,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price.
Negara-negara anggota PBB sedang memperdebatkan resolusi untuk diperkenalkan ke Majelis Umum di mana pemungutan suara untuk resolusi tersebut akan digelar kemungkinan pada Rabu (12/10/2022) atau Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Joe Biden Longgarkan Hukuman Kepemilikan Ganja, Ini Kebijakannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.