Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politikus Jerman Sebut Erdogan Tikus Got, Kemenlu Turkiye Langsung Panggil Dubes

Kompas.com - 29/09/2022, 08:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ANKARA, KOMPAS.com – Seorang politikus senior Jerman, Wolfgang Kubicki, menyamakan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan dengan tikus got.

Atas hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Turkiye memanggil Duta Besar (Dubes) Jerman untuk Ankara pada Selasa (27/9/2022).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turkiye Tanju Bilgic mengatakan, Kubicki sama sekali tidak memiliki moralitas dan tanggung jawab politik.

Baca juga: Erdogan Bertemu Lapid, Pertemuan Pertama Pemimpin Turkiye-Israel dalam 10 Tahun

“Kami mengutuk keras pernyataan menghina yang dibuat oleh Wolfgang Kubicki, Wakil Ketua Parlemen Federal Jerman, tentang presiden kami (Erdogan) dalam pidatonya dalam kampanye pemilu Negara Bagian Lower Saxony,” kata Bilgic.

Bilgic menambahkan, pernyataan tersebut merefleksikan politik dan moral dari Kubicki sendiri, sebagaimana dilansir Reuters.

Dihubungi oleh Reuters, Kubicki mengonfirmasi bahwa dia membuat pernyataan yang menyamakan Erdogan dengan tikus got.

Dia mengaku menyampaikan itu dalam kampanye pemilu saat mencoba menarik perhatian mengenai peningkatan jumlah migran ilegal yang bergerak dari Turkiye di sepanjang rute Balkan menuju Jerman.

Baca juga: Erdogan: Putin Bersedia Akhiri Perang Secepatnya

Tikus got adalah makhluk kecil, imut, tetapi pada saat yang sama pintar dan licik yang juga muncul dalam cerita anak-anak,” kata Kubicki.

Dia mengutip tikus dalam film animasi Ratatouille sebagai contohnya.

Kubicki merupakan anggota parlemen Jerman dari Partai Demokrat Bebas (FDP), salah satu partai dalam koalisi yang berkuasa di Jerman.

Dia menyampaikan, Erdogan telah membuat kesepakatan yang baik untuk Turkiye ketika dia setuju untuk mengekang jumlah pengungsi yang memasuki Uni Eropa pada 2015.

Baca juga: Erdogan: Pasukan Turkiye Tangkap Pemimpin Senior ISIS

“Namun, pada saat yang sama, kita harus mencatat bahwa gelombang pengungsi di sepanjang rute Balkan (dari Turkiye) kembali meningkat, yang merupakan tantangan bagi kebijakan luar negeri dan dalam negeri Jerman,” ujar Kubicki.

Turkiye adalah calon anggota Uni Eropa (UE).

Akan tetapi, negosiasi untuk menjadikan Turkiye anggota UE sepenuhnya telah lama terhenti di tengah ketidaksepakatan tentang beberapa masalah, termasuk catatan hak asasi manusia, migrasi, dan geopolitik Ankara.

Menghina presiden adalah pelanggaran pidana di Turkiye, di mana Erdogan dan Partai AK yang berkuasa telah memegang kekuasaan selama dua dekade.

Baca juga: Eropa Hadapi Krisis Energi, Erdogan: Sedang Menuai Apa yang Ditabur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com