Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Ukraina Bikin Populasi di Jerman Melonjak

Kompas.com - 28/09/2022, 20:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

BERLIN, KOMPAS.com - Populasi Jerman tahun ini telah mencapai rekor tertinggi baru, menembus angka lebih dari 84 juta orang.

Tambahan populasi terutama didorong oleh masuknya pengungsi karena perang di Ukraina, Kantor Statistik Federal Jerman Destatis melaporkan hari Selasa (27/9/2022). Catatan statistik terbaru mencantumkan, jumlah penduduk di Jerman sampai bulan Juni 2022 adalah 84.079.811 orang.

Baca juga: Pipa Gas Nord Stream 1 Rusia-Jerman Bocor di Laut Baltik

Pertambahan penduduk disebabkan naiknya jumlah pendatang secara mencolok, terutama dari Ukraina.

"Jerman mencatat pada paruh pertama tahun 2022 ada imigrasi bersih sebanyak 750.000 orang dari Ukraina," kata Destatis, yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi tentang masyarakat, ekonomi, dan lingkungan Jerman.

"Faktor yang menentukan perkembangan saat ini adalah masuknya pengungsi dari Ukraina sebagai akibat dari perang agresi Rusia," lapor Destatis dalam pernyataan yang dirilis hari Selasa.

Masuknya para pengungsi Ukraina mendorong pertumbuhan populasi Jerman pada kisaran 1 persen, atau sekitar 843.000 orang, pada paruh pertama tahun ini. Sebagai perbandingan, populasi Jerman tumbuh hanya 82.000 orang, atau 0,1 persen, di sepanjang tahun 2021.

Baca juga: Harga Energi Melonjak, Jerman Terancam Krisis Tisu Toilet

Lonjakan populasi juga terjadi saat perang Yugoslavia dan Suriah

Jerman sebagai negara terkaya di Uni Eropa memiliki salah satu tingkat reproduksi terendah di dunia dan jumlah penduduk berusia muda yang terendah.

Tetapi Jerman adalah negara terbesar di Uni Eropa dan negara dengan jumlah penduduk terbanyak.

Sejak 1990 setelah reunifikasi Jerman, lonjakan penduduk yang mencolok menurut catatan statistik sebelumnya juga pernah terjadi di masa-masa kisis perang Yugoslavia dan perang Suriah dan Irak.

Pada 1992, pengungsi dari kawasan perang di bekas Yugoslavia meningkatkan jumlah penduduk sampai 700.000, dan pada 2015, Jerman telah menjadi rumah bagi lebih dari 1 juta pengungsi dari perang di Timur Tengah.

Baca juga: Jerman Siap Terima Pembelot Rusia Usai Pengumuman Mobilisasi Parsial

Jerman masih kekurangan tenaga kerja terampil

Suasana di stasiun kereta api utama di Berlin, Jerman, ketika pengungsi dari Ukraina berdatangan, Maret 2022.JENS KRICK/FLASHPIC/DPA/PICTURE ALLIANCE via DW INDONESIA Suasana di stasiun kereta api utama di Berlin, Jerman, ketika pengungsi dari Ukraina berdatangan, Maret 2022.

Menurut kantor statistik Destatis, populasi perempuan di Jerman tumbuh sebesar 1,2 persen, jauh lebih banyak daripada pertumbuhan populasi prianya, yang meningkat sebesar 0,8 persen.

Saat ini jumlah penduduk perempuan tercatat sekitar 42,7 juta orang, sedangkan penduduk pria sekitar 42,4 juta orang.

Pendatang dari Ukraina pada tahun 2022 memang lebih banyak perempuan dan anak-anak, karena pria yang bisa berperang tidak diizinkan meninggalkan negara itu.

Bahkan sebelum masuknya pengungsi, Jerman menjadi salah satu tujuan paling menarik bagi para migran, antara lain karena permintaan akan tenaga kerja terus meningkat, sementara pasar kerja mengalami kelangkaan tenaga kerja terampil.

Baca juga: Kanselir Jerman Sebut Konflik Ukraina Bisa Berakhir, Asal...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com