SEOUL, KOMPAS.com – Korea Utara dikabarkan bakal segera melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.
Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa uji coba nuklir Korea Utara kemungkinan akan terjadi antara 16 Oktober hingga 7 November.
Yonhap mengabarkan uji coba nuklir Korea Utara tersebut mengutip anggota parlemen Korea Selatan, Yoo Sang-bum, yang diberi pengarahan oleh Badan Intelijen Nasional (NIS).
Baca juga: AS Beri Peringatan Langsung ke Rusia Soal Konsekuensi Bencana Senjata Nuklir
Persiapan untuk uji coba nuklir telah selesai di terowongan uji Punggye-ri Korea Utara, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (28/9/2022).
Di fasilitas tersebut, Korea Utara melakukan enam uji coba nuklir bawah tanah sejak 2006 hingga 2017.
Waktu tes kemungkinan akan ditentukan bertepatan adanya peristiwa besar di sekutu utama Korea Utara, China, atau saingan terbesar Pyongyang, AS.
Baca juga: Lavrov Tegaskan Perlindungan Penuh Wilayah yang Dicaplok Rusia, Sinyal Gunakan Nuklir?
“NIS mengatakan, jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir, itu bisa terjadi antara kongres partai ke-20 China pada 16 Oktober dan pemilihan paruh waktu AS pada 7 November,” kata Yoo.
Diwartakan Kompas.com sebelumnya, militer Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara pada Minggu (25/9/2022) menembakkan rudal balistik tak dikenal ke Laut Timur.
Laporan tembakkan rudal Korea Utara ini nyatanya muncul hanya berselang dua hari setelah kapal induk bertenaga nuklir AS tiba di wilayah perairan Korea Selayan untuk melakukan latihan bersama.
Baca juga: Berapa Banyak Hulu Ledak Nuklir yang Dimiliki Rusia?
"Korea Utara menembakkan rudal balistik tak dikenal," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada Minggu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sementara itu, Wakil Presiden AS Kamala Harris akan mengunjungi zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korea pada Kamis (29/9/2022).
Menurut pejabat AS, kunjungan Harris dilakukan dalam upaya untuk menunjukkan komitmen Washington terhadap keamanan Korea Selatan.
Baca juga: Hasil Referendum di Ukraina Dapat Dijadikan Alasan Putin Gunakan Senjata Nuklir, Ini Sebabnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.