Koji Takamori datang jauh-jauh dari Hokkaido utara bersama putranya yang berusia sembilan tahun.
Baca juga: Itaru Nakamura Mundur Jadi Kepala Polisi Jepang Setelah Shinzo Abe Ditembak
"Saya ingin berterima kasih padanya. Dia telah melakukan banyak hal untuk Jepang," kata pria berusia 46 tahun itu kepada AFP.
"Cara meninggalnya sangat mengejutkan. Sejujurnya, saya juga datang karena begitu banyak oposisi. Saya di sini untuk menentang mereka yang menentang (pemakaman kenegaraan) ini," ucap dia.
Para penentang pemakanan kenegaraan Shinzo Abe juga datang. Mereka dilaporkan berbaris di dekat tenda-tenda sebelum menggelar demonstrasi yang lebih besar di depan parlemen Jepang.
Pemakaman kenegaraan Shinzo Abe berarti dibiayai oleh dana rakyat.
"Ada orang-orang yang berjuang secara finansial yang menderita terutama di bawah kebijakan 'Abenomics'. Kita tidak boleh melupakan ini," kata Ryo Machida, seorang mahasiswa berusia 19 tahun, di luar Budokan.
"Dia mungkin pemimpin yang kuat, tapi kalau dipikir-pikir, dia keras kepala dan anti-demokrasi," pendapat dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.