Saat itu, Ayatollah menetapkan bahwa semua perempuan wajib memakai hijab di tempat kerja.
Adapun perempuan yang tidak berjilbab, dia golongkan sebagai perempuan "telanjang".
"Pidato itu diartikan banyak kaum revolusioner sebagai perintah untuk memaksa para perempuan mengenakan jilbab," kata Mehrangiz Kar yang kini bermukim di Washington DC, AS.
Baca juga: Protes Kematian Mahsa Amini Dianggap Ilegal, Iran Tak Ragu Tuntut Demonstran
"Banyak yang mengira ini akan terjadi dalam waktu semalam, jadi kaum perempuan mulai memberontak."
Sebanyak lebih dari 100.000 orang, sebagian besar perempuan, berkumpul di Kota Teheran keesokan harinya untuk menggelar demonstrasi. Aksi tersebut bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.