Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sebelum 1979, Perempuan Pakai Rok Mini dan Tidak Berjilbab Umum di Iran

TEHERAN, KOMPAS.com – Kematian Mahsa Amini (22) setelah ditahan oleh polisi moral memicu protes dan kemarahan yang meluas.

Demonstrasi telah berlangsung berhari-hari di seluruh penjuru negara itu.

Para perempuan melepas atau membakar hijab mereka. Ada pula yang terang-terangan memotong rambut di depan umum.

Yang lain melempar batu atau membakar kendaraan polisi.

Mereka memprotes beleid yang mengatur tata cara kaum perempuan berpakaian dan bagaimana aturan yang ketat ini ditegakkan.

Mahsa Amini sebelumnya ditangkap polisi karena disebut memakai jilbab secara tidak pantas.

Kondisi sebelum 1979

Di Iran, berdasarkan peraturan yang bersumber pada interpretasi hukum islam, kaum perempuan kini diwajibkan menutup rambut dengan hijab dan mengenakan pakaian panjang-longgar untuk menutup lekuk tubuh mereka.

Mahsa Amini diduga tidak menutup rambut secara sempurna dengan hijab sehingga sempat terlihat saat ditangkap di Ibu Kota Teheran pada 13 September 2022.

Dia koma setelah jatuh pingsan di tahanan dan meninggal tiga hari kemudian di rumah sakit.

Faktanya, sebelum Shah Mohammad Reza Pahlavi yang pro-Barat digulingkan oleh Revolusi Islam pada 1979, keberadaan perempuan yang memakai rok mini dan tidak berkerudung adalah hal yang umum di Kota Teheran, walau banyak pula perempuan Islam memakai hijab di Iran kala itu.

Istri Shah, Farah, juga kerap mengenakan busana Barat dan dipandang sebagai contoh perempuan modern di Iran.

Akan tetapi, beberapa bulan setelah pendirian Republik Islam, undang-undang yang melindungi hak-hak perempuan mulai dicabut.

“Ini tidak terjadi dalam waktu semalam, prosesnya bertahap," kata Mehrangiz Kar, 78 tahun, seorang pengacara HAM sekaligus aktivis yang turut menggelar demonstrasi antihijab pertama.

"Tepat setelah revolusi ada pria dan perempuan di jalan yang membagikan kerudung gratis yang dibungkus kertas kado kepada para perempuan," kenangnya.

Aksi aparat Iran dalam menertibkan cara berpakaian muslimah dimulai setelah pemimpin revolusi, Ayatollah Ruhollah Khomeini, mengeluarkan titah pada 7 Maret 1979.

Saat itu, Ayatollah menetapkan bahwa semua perempuan wajib memakai hijab di tempat kerja.

Adapun perempuan yang tidak berjilbab, dia golongkan sebagai perempuan "telanjang".

"Pidato itu diartikan banyak kaum revolusioner sebagai perintah untuk memaksa para perempuan mengenakan jilbab," kata Mehrangiz Kar yang kini bermukim di Washington DC, AS.

"Banyak yang mengira ini akan terjadi dalam waktu semalam, jadi kaum perempuan mulai memberontak."

Sebanyak lebih dari 100.000 orang, sebagian besar perempuan, berkumpul di Kota Teheran keesokan harinya untuk menggelar demonstrasi. Aksi tersebut bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional.

https://www.kompas.com/global/read/2022/09/23/112900470/sebelum-1979-perempuan-pakai-rok-mini-dan-tidak-berjilbab-umum-di-iran

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke