Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Peringatkan China Soal Bantuan ke Rusia: Kesalahan Besar

Kompas.com - 20/09/2022, 19:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan Presiden China Xi Jinping bahwa pelanggaran sanksi ke Rusia atas invasi ke Ukraina merupakan "kesalahan besar".

Presiden AS mengatakan dia berbicara dengan Xi setelah pemimpin China bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama Olimpiade Musim Dingin pada Februari. Rusia menyerang tetangganya tak lama kemudian.

“Jika Anda (Xi Jinping) berpikir Amerika dan lainnya akan terus berinvestasi di China berdasarkan pelanggaran Anda terhadap sanksi yang dijatuhkan pada Rusia, saya pikir Anda membuat kesalahan besar,” kata Biden mengulang peringatannya ke pemimpin China, dalam sebuah wawancara dengan CBS sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Senin (19/9/2022).

Baca juga: Joe Biden Sebut Pandemi Covid-19 di AS Sudah Berakhir

Menurut Presiden ke-46 AS, seruan itu "tidak untuk mengancam" presiden China tetapi untuk memperingatkan tentang konsekuensi dari mengabaikan sanksi Barat.

“Sejauh ini, tidak ada indikasi mereka telah mengajukan senjata atau hal lain yang diinginkan Rusia,” kata Biden tentang China.

Ketergantungan China yang mendalam pada perdagangan dengan Barat berarti Beijing tidak akan ingin melakukan apa pun yang membahayakan ekonominya, kata para analis.

“Dunia unipolar”

Hubungan Putin dengan Barat terus memburuk karena perangnya di Ukraina. Setelah Kremlin mengirim pasukan pada 24 Februari, Barat memberlakukan sanksi ke Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya.

China telah memberi Rusia “jalur penyelamat” ekonomi sejak invasi, tetapi langkah itu juga menguntungkan Beijing. China telah memposisikan dirinya sebagai pasar alternatif untuk barang-barang Rusia dan sebagai pelanggan utama bahan bakar Rusia yang murah.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-208 Serangan Rusia ke Ukraina: Temuan Ruang Penyiksaan | Kuburan Massal Izyum

Putin pekan lalu mengecam mereka yang berusaha “menciptakan dunia unipolar” dan menyatakan penghargaan kepada Xi atas “posisi seimbang dari teman-teman China kita sehubungan dengan krisis Ukraina”.

Pada pertemuan terakhir mereka pada Februari, Xi berjanji kepada Putin bahwa hubungan Rusia-China akan “tanpa batas”.

Tetapi pada KTT Organisasi Kerjasama Shanghai pekan lalu di Uzbekistan, Putin mengakui Xi mengungkap “pertanyaan dan kekhawatiran” atas apa yang disebut Rusia sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.

Baca juga: Rebut Kembali Desa Dekat Perbatasan Rusia, Ukraina Temukan Ruang Penyiksaan dan Jenazah

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com