Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Mengaku Anak Rahasia Raja Charles III dan Camilla, Juga Klaim Prince of Wales yang Sah

Kompas.com - 17/09/2022, 20:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BRISBANE, KOMPAS.com - Seorang pria di Queensland, Australia, mengaku sebagai anak rahasia Raja Charles III dan Camilla. Ia juga mengeklaim menjadi ahli waris yang sebenarnya dari sang raja, bukan Pangeran William.

Pria bernama Simon Dorante-Day (56) tersebut mendapat sorotan dunia dengan klaimnya, yang menurutnya adalah hasil penelitian selama puluhan tahun.

Perbandingan foto antara keluarga Kerajaan Inggris--khususnya Ratu Elizabeth II--dengan Dorante-Day dan anak-anaknya menjadi sorotan dunia. Beberapa pengamat kerajaan dilaporkan terkejut oleh kemiripan tersebut.

Baca juga: Raja Charles III Marah gara-gara Pulpen Bocor, sampai Mengumpat

Ia pun dibanjiri permintaan dari media dan pengamat kerajaan di seluruh dunia pada hari-hari setelah Ratu Elizabeth II wafat pada 8 September. Banyak yang ingin mengetahui langkah selanjutnya dalam kasus kontroversial tersebut.

Berbicara secara eksklusif kepada 7NEWS.com.au, Dorante-Day mengatakan bahwa dia kini lebih berkomitmen dari sebelumnya untuk membawa Charles ke pengadilan untuk tes DNA.

Dia bahkan sudah berdiskusi dengan tokoh-tokoh hukum senior tentang legalitas membawa Raja Charles III ke meja hijau.

“Saya akan kembali ke Pengadilan Keluarga. Dalam putusan terakhirnya kali terakhir saya berada di pengadilan, hakim mengatakan kepada saya bahwa jika saya kembali dengan bukti yang semuanya dicap dengan baik dan rapi, maka tidak ada alasan untuk menolak pengajuan tes DNA, dan Charles serta Camilla harus melakukannya,” terangnya dikutip dari 7News pada Selasa (13/9/2022).

Dia menambahkan, “Tidak ada bedanya bagi saya apakah gunung (rintangan) di depan saya itu laki-laki atau perempuan. Tidak ada bedanya bagi saya seberapa tinggi gunung itu."

“Saya masih harus mendakinya untuk membuktikan apa yang saya tahu benar. Jadi dari hal itu, tidak ada yang berubah.”

Foto Simon Dorante-Day (kiri) dan Raja Charles III (kanan).7NEWS Foto Simon Dorante-Day (kiri) dan Raja Charles III (kanan).
Sejak kematian Ratu Elizabeth II, Dorante-Day mengaku bergulat dengan berbagai emosi.

Awal tahun ini, ayah sembilan anak itu mengungkapkan bahwa dia telah menulis surat pribadi kepada Ratu Elizabeth II dengan harapan bahwa Yang Mulia akan campur tangan dan mendorong Charles melakukan tes DNA.

Namun, Dorante-Day kecewa Ratu Elizabeth II meninggal lebih dahulu tanpa sempat menanggapi.

Baca juga:

Istri Dorante-Day yakni Elvianna menambahkan, “Saya tidak berpikir Ratu tahu apa yang harus dikatakan kepadanya, mengetahui apa yang mereka lakukan. Simon masih mengejar ayahnya.”

Dorante-Day lalu merasa ditepikan ketika Charles menunjuk Pangeran William sebagai Prince of Wales yang baru pada hari-hari setelah kematian Ratu.

Namun, Dorante-Day menyebutkan banyak yang salah berasumsi bahwa klaimnya didasarkan pada keinginan atas ketenaran dan kekayaan.

"Tentu ada unsur dalam diri saya yang mengatakan 'Ya, saya ingin menjadi Prince of Wales' tetapi ada elemen saya yang tidak juga," ujarnya.

Dorante-Day melanjutkan, dia frustrasi Charles tidak pernah menanggapi permintaan berulangnya untuk tes DNA.

Dorante-Day selanjutnya menyatakan tidak akan menonton pemakaman Ratu Elizabeth II yang disiarkan televisi pada 19 September, tetapi akan mengingat hidup sang ratu dengan penuh kasih.

Dia tidak akan membiarkan kematian Ratu Elizabeth II menghentikannya untuk melanjutkan kasusnya.

Baca juga: Mengaku Anak Rahasia Charles dan Camilla, Ini Masa Lalu Simon Dorante-Day

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com