Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 2,5 tahun, Diaspora Indonesia di Singapura Bisa Kopdar Lagi Tanpa Masker

Kompas.com - 13/09/2022, 16:00 WIB
Ericssen,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Ibu-ibu Indonesia di Singapura melalui Persatuan Wanita Indonesia Singapura (PWIS) ikut meramaikan acara selama tiga jam yang dibarengi dengan makan siang kuliner khas ayam dan ikan dari Lombok, Nusa Tenggara Barat itu.

Baca juga: PM Singapura: Seks Antarpria Tak Boleh Dianggap Kejahatan

Pahlawan devisa Indonesia yaitu para Asisten Rumah Tangga (ART) yang tergabung dalam beberapa organisasi menyampaikan sejumlah aspirasi dan pertanyaan ke Dubes Tommy, terutama mengenai kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi ART di "Negeri Merlion".

Para ART yang hadir adalah perwakilan dari beberapa organisasi, di antaranya Himpunan Penata Laksana Rumah Tangga Indonesia Singapura (HPLRTIS), Indonesian Family Network (IFN), Pekerja Indonesia Singapore (PIS), dan Dewan Perwakilan Luar Negeri Serikat Buruh Migran Indonesia (DPLN SBMI).

Kelompok pelaut yang tertahan 2,5 tahun di samudera karena Covid-19 akhirnya dapat kembali dan ikut hadir pula dalam acara setelah diizinkan Pemerintah Singapura balik ke daratan "Negeri Singa”.

Ketua Umum organisasi Pelaut Bhinneka Tunggal Ika (PBTI) Deny Nurdana berharap KBRI dapat lebih aktif menggelar lebih banyak silaturahmi misal melalui aktivitas olahraga terutama setelah normalisasi besar-besaran hidup berdampingan dengan Covid-19 di Singapura.

Sementara itu, para pelaku usaha bisnis dan budaya seperti dari Business Indonesia Singapore Association (BISA), Indo Global Centre, Indotutors Indonesia Language School, dan Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) menyampaikan harapan agar kemitraan bilateral antara Indonesia dan Singapura bisa semakin kuat. Hal ini bisa dicapai dengan menggencarkan diplomasi ekonomi oleh Dubes Tommy.

Baca juga: Covid-19 Surut, Singapura Cabut Kewajiban Bermasker

Ketua Umum FKMIS Stephanus Titus Widjaja menekankan “Tak Kenal maka Tak Sayang” sehingga acara kumpul-kumpul ini sangat penting agar diaspora Indonesia di Singapura semakin saling mengetahui satu sama lain dan tidak hanya mengunjungi KBRI untuk memperpanjang passpor.

“Indonesia memang taman sari yang warnanya sejak awal Bung Karno katakan bermacam-macam, tetapi berwarna itu yang justru membuat keindahan Indonesia. Mari kita rawat ke-Indonesiaan kita,” pesan Dubes Tommy.

Untuk memperkuat kepengurusan, FKMIS memperkenalkan komisioner-komisioner baru yaitu Komisioner Strategi, Komunikasi, dan Hubungan Antar Institusi Rahma Pratiwi, Komisioner Hukum dan HAM Daniel Lubis, dan Komisioner Bisnis dan Investasi Baskoro Adi.

Acara itu diakhiri dengan serah terima oleh komunitas online ID22SG berupa bingkisan tas anyaman serta masker yang dianyam oleh tahanan wanita di Lembaga Pemasyarakatan Batam ke KBRI dan FKMIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com