WARSAWA, KOMPAS.com - Tim pemburu harta karun, yang mencari emas Nazi di halaman istana abad ke-18 di Polandia, menemukan hamburan koin Jerman era Perang Dunia II.
Enam pfennig Reichsbank yang ditandai dengan Swastika ditemukan di istana Polandia di desa Minkowskie saat para pekerja membersihkan tanah dari salah satu dari tiga lokasi yang sedang diselidiki.
Tertanggal 1942, 1944, dan 1945, masing-masing koin senilai satu pfennig dicap dengan nama Reichsbank, yang merupakan bank sentral Reich Jerman dari 1876 hingga 1945.
Baca juga: PM Hongaria Dinilai Gaungkan Pandangan Nazi Usai Singgung soal Ras Campuran
Mengungkap temuannya di YouTube, Bart Zelaytys dari Silesian Bridge Foundation yang memimpin perburuan mengatakan: “Orang-orang itu bekerja di lokasi ini menyortir pasir dan kami menemukan sedikit di sini.”
“Kami punya enam pfennigs, Reich pfennigs, dan seperti yang Anda lihat, tahun-tahunnya dari 1942 hingga 1945.”
“Kami menemukan tanda Swastika. jadi apa maksudnya? Nah, Nazi ada di sini. Mereka ada di sini. Kami tahu pasti.”
Enam koin, senilai satu pfennig, atau sen, diproduksi antara tahun 1942 dan 1945, sebagaimana dilansir Daily Mail pada Sabtu (3/9/2022).
Pada Mei tahun ini, kelompok tersebut menemukan sebuah tabung logam yang terkubur 30 kaki di bawah permukaan tanaman jeruk tua di taman istana seluas 14 hektar.
Diperkirakan harta karun, yang dicuri atas perintah bos milisi nazi (SS) Heinrich Himmler untuk mendirikan Reich Keempat, dikubur di sana.
Isinya diyakini termasuk apa yang disebut “Emas Breslau”, yang hilang dari markas polisi di tempat yang sekarang menjadi kota terdekat di Polandia, Wroclaw.
Baca juga: Pernah Jaga Kamp Nazi, Pria 101 Tahun Didakwa atas 3.500 Pembunuhan
Tabung itu juga diduga berisi perhiasan dan barang berharga dari koleksi pribadi orang Jerman kaya yang tinggal di wilayah tersebut.
Untuk melindungi harta berharga mereka dari pergerakan Tentara Merah, orang-orang kaya Jerman menyerahkan jarahan mereka kepada SS.
Lokasi yang diselidiki saat ini diungkapkan oleh dokumen rahasia, buku harian perwira SS, dan peta yang diterima pemburu harta karun dari keturunan perwira milik pondok rahasia yang berusia lebih dari 1.000 tahun.
Buku harian yang sama, dikatakan telah ditulis oleh seorang perwira tinggi SS, juga dikatakan mengungkapkan lokasi istana lain di wilayah di mana diperkirakan 28 ton harta terkubur di dasar sumur.
Di antara bungkusan dokumen tersebut terdapat surat dari seorang perwira senior SS bernama von Stein, kepada salah satu gadis yang bekerja di istana di Minkowskie dan yang kemudian menjadi kekasihnya.
Petugas SS itu menulis: “Inge sayang, saya akan memenuhi tugas saya, dengan kehendak Tuhan. Beberapa transportasi berhasil. 48 peti Reichsbank yang tersisa dan semua peti keluarga dengan ini saya percayakan kepada Anda.”
Baca juga: Kelompok Neo-Nazi di Australia Rayakan Ulang Tahun Adolf Hitler, Picu Kemarahan Meluas
“Hanya Anda yang tahu di mana mereka berada. Semoga Tuhan membantu Anda dan membantu saya, memenuhi tugas saya.”
Halaman-halaman buku harian yang ditulis dengan pensil dikatakan mengidentifikasi 11 lokasi di seluruh Silesia Bawah yang sebelum dan selama perang adalah wilayah Jerman.
Sebuah tulisan dari 12 Maret 1945, mengacu pada harta karun di istana di Minkowskie mengatakan: “Sebuah palung telah digali di tanaman jeruk, yang merupakan 'rumah' yang aman untuk peti dan kontainer yang dikirim.”
Lebih lanjut tulisan itu mengatakan: “48 peti dari Reichsbank, dalam kondisi baik, disembunyikan, ditutupi dengan sangat baik dengan tanah dan 'dihijaukan' dengan tanaman yang masih hidup.”
"Biarkan takdir mengawasi kita."
Setelah menerima izin untuk mulai menggali berdasarkan catatan-catatan tersebut, Silesian Bridge Foundation kini telah menemukan dua lokasi lagi di mana mereka percaya Lannister lain yang berisi harta karun lainnya dapat disembunyikan.
Baca juga: Jerman Temukan Ratusan Staf Keamanan Melenceng, Ikut Gerakan Nazi
Enam koin era Nazi ditemukan di sebelah apa yang digambarkan Zelaytys sebagai “pancuran air kecil”
“Mengapa mereka menaruh koin di sumber air? Yah mungkin untuk harapan keberuntungan, berharap kamu akan kembali. Berharap bahwa Anda akan kembali ke tempat di mana Anda meninggalkan sesuatu,” ujarnya.
"Ini memberi kami dorongan optimisme yang bagus."