Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Orang Meninggal karena Pneumonia Misterius di Argentina, Ini Gejalanya

Kompas.com - 02/09/2022, 07:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BUENOS AIRES, KOMPAS.com – Tiga orang meninggal dunia karena jenis pneumonia misterius atau tidak diketahui asalnya di Argentina.

Otoritas Kesehatan Argentina pada Kamis (2/9/2022) mengatakan temuan kematian orang dengan pneumonia misterius sejauh ini terbatas pada satu klinik.

“Sembilan orang di provinsi Tucuman, Argentina barat laut menderita penyakit pernapasan misterius, termasuk delapan staf medis di klinik swasta,” kata Menteri kesehatan Tucuman Luis Medina Ruiz kepada wartawan, dikutip dari Kantor berita AFP.

Baca juga: Kematian Akibat Hepatitis Misterius di AS Naik, Penyebabnya Belum Diketahui

Tiga orang yang meninggal dunia karena pneumonia misterius di Argentina yakni terdiri dari dua tenaga kesehatan dan seorang pasien. Mereka meninggal tidak bersamaan.

Penderita pertama yakni seorang tenaga kesehatan di klinik meninggal pada Senin (29/8/2022). Korban kedua meninggal dua hari kemudian.

Korban meninggal akibat pneumonia misterius ketiga atau terakhir adalah seorang wanita berusia 70 tahun yang telah dirawat di klinik untuk operasi.

Pihak berwenang sedang melakukan tes, tetapi Medina mengatakan mereka telah mengesampingkan Covid-19, flu, influenza tipe A dan influenza tipe B, penyakit bakteri legionella dan hantavirus yang disebarkan oleh hewan pengerat.

Sampel telah dikirim ke Institut Malbran di Buenos Aires.

Gejala yang dialami pasien

Enam pasien pertama disebut mulai menunjukkan gejala pneumonia misterius antara 18 dan 23 Agustus.

Medina mengatakan pada Rabu (31/8/2022) bahwa pasien terkena kondisi pernapasan parah dengan pneumonia bilateral yang sangat mirip dengan Covid-19.

Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut Misterius pada Anak Mulai Terkuak, Ada 2 Virus

Gejala termasuk muntah, demam tinggi, diare, dan nyeri tubuh.

Dari enam orang yang menerima perawatan, empat dalam kondisi serius di rumah sakit dan dua dalam isolasi di rumah.

Semua staf lain di klinik sedang dipantau.

Para ahli menganalisis air dan pendingin udara kemungkinan terkena kontaminasi atau keracunan.

Kementerian kesehatan provinsi mengatakan pada Rabu bahwa wabah itu bisa berasal dari agen infeksi, tetapi para penyelidik tidak mengecualikan "penyebab beracun atau lingkungan".

Spesialis penyakit menular di Argentina Mario Raya mengatakan hari Kamis bahwa untuk saat ini, pihaknya tidak memiliki kasus di luar klinik yang terkena.

Baca juga: WHO Pelajari Apakah Covid-19 Punya Peran dalam Kasus Hepatitis Misterius pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com