JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Bahan kimia beracun metanol telah diidentifikasi sebagai kemungkinan penyebab kematian 21 remaja di sebuah bar di kota London Timur Afrika Selatan bulan lalu.
Metanol ditemukan di semua tubuh mereka dan penyelidikan terus dilakukan untuk menentukan apakah tingkat bahan kimia beracun cukup untuk membunuh mereka.
“Methanol telah terdeteksi pada 21 individu yang ada di sana, namun masih ada analisis progresif tingkat kuantitatif metanol dan apakah itu bisa menjadi penyebab akhir kematian,” Dr Litha Matiwane, wakil direktur provinsi Eastern Cape untuk layanan klinis, mengatakan pada konferensi pers di London Timur Selasa (19/7/2022) sebagaimana dilansir AP.
Pihak berwenang masih menunggu hasil konklusif yang sedang dilakukan di laboratorium di kota Cape Town, katanya.
Metanol adalah bentuk alkohol beracun yang digunakan secara industri sebagai pelarut, pestisida atau sumber bahan bakar alternatif.
Zat kimia itu tidak digunakan dalam produksi alkohol yang dijual untuk konsumsi manusia.
Belum diketahui bagaimana anak-anak itu bisa menelan metanol tersebut.
Keracunan alkohol dan inhalasi karbon monoksida, keduanya telah dikesampingkan sebagai kemungkinan penyebab kematian, meskipun
jejak keduanya terdeteksi di tubuh 21 korban, kata Matiwane.
Baca juga: Kesal Pacarnya Cerewet, Wanita Florida Bubuhkan Racun ke Minumannya
Para remaja itu meninggal di kedai Enyobeni di kotapraja Taman Pemandangan London Timur pada dini hari 26 Juni.
Kasus ini mengejutkan negara itu dan mengakibatkan beberapa penyelidikan oleh polisi dan otoritas lisensi minuman keras.
Banyak remaja, mulai usia antara 13 dan 17, ditemukan tewas di kedai, dengan tubuh mereka berserakan di meja dan sofa. Lainnya meninggal setelah mereka dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Polisi Afrika Selatan akan dipandu oleh hasil akhir analisis toksikologi, untuk menentukan apakah ada orang yang akan menghadapi tuntutan pidana atas 21 kematian tersebut,” kata Menteri Kepolisian Nasional Bheki Cele.
Pemilik kedai Enyobeni dan beberapa karyawannya ditangkap, tapi saat ini mereka dibebaskan dengan jaminan.
Sementara mereka menghadapi tuduhan terkait pelanggaran undang-undang perdagangan minuman keras, termasuk penjualan minuman keras kepada anak-anak.
Baca juga: 19 Orang Tewas dalam Penembakan di Bar Afrika Selatan