Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Kerusuhan Irak, 30 Orang Tewas, Pemimpin Syiah Moqtada Sadr Minta Pendukungnya Mundur

Kompas.com - 31/08/2022, 09:14 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BAGHDAD, KOMPAS.com – Kerusuhan Irak dilaporkan mulai mereda pada Selasa (30/8/2022) malam waktu setempat, setelah 30 pendukung pemimpin Syiah Moqtada Sadr tewas ditembak mati.

Angka itu merujuk pada jumlah korban terbaru yang dilaporkan petugas medis di Baghdad.

Sementara itu, sedikitnya 570 orang lainnya disebut terluka dalam kekerasan yang meletus di Zona Hijau Baghdad.

Baca juga: Kerusuhan Irak Pecah, 23 Pedemo Ditembak Mati, Negara Asing Tarik Warganya

Kerusuhan Irak kali ini melibatkan para loyalis Sadr melawan faksi-faksi Syiah yang didukung oleh negara tetangga Iran.

Pasukan Irak turun tangan mencoba menetralkan situasi kerusuhan Irak.

Dilansir dari Kantor Berita AFP, pertempuran berakhir pada Selasa setelah Sadr memerintahkan para pendukungnya untuk mundur.

Ulama kuat Moqtada Sadr mendesak pendukungnya untuk mengakhiri protes menyusul kekerasan yang menewaskan puluhan orang dari mereka.

Sadr memberi para pendukung "60 menit" untuk mundur dari Zona Hijau Baghdad dengan keamanan tinggi. Jika lewat dari batas waktu itu, dia mengancam untuk "membiarkan" mereka yang tersisa.

"Saya meminta maaf kepada rakyat Irak, satu-satunya yang terkena dampak peristiwa itu," kata Sadr kepada wartawan dari markasnya di kota Najaf, Irak tengah.

Beberapa saat setelah pidato Sadr yang disiarkan langsung di televisi, para pendukungnya terlihat mulai meninggalkan Zona Hijau Baghdad.

Baca juga: KBRI Siapkan Rencana Evakuasi dari Irak Usai Kerusuhan Berdarah Tewaskan 23 Orang

Beberapa menit setelah itu, tentara Irak juga mencabut jam malam nasional yang diberlakukan sejak kekerasan meletus pada Senin (29/8/2022).

Ketegangan meningkat di Irak di tengah krisis politik yang membuat negara itu tanpa pemerintahan, perdana menteri, atau presiden baru selama berbulan-bulan.

Ketegangan meningkat tajam setelah pendukung Sadr pada Senin sore menyerbu istana pemerintah di dalam Zona Hijau menyusul pengumuman pemimpin mereka bahwa dia berhenti dari politik.

Sadr memiliki jutaan pengikut setia.

Dia pernah memimpin milisi melawan pasukan pemerintah Amerika Serikat (AS) dan memimpin Irak setelah penggulingan diktator Saddam Hussein yang dipimpin AS pada 2003.

Sadr pada Senin mengumumkan "pensiunnya yang pasti" dan mengatakan dia "memutuskan untuk tidak mencampuri urusan politik”.

Pada Senin malam dan Selasa pagi, bentrokan berkecamuk antara pendukung Sadr dan tentara dan orang-orang dari Hashed al-Shaabi, mantan paramiliter yang didukung Iran yang terintegrasi ke dalam pasukan Irak.

Baca juga: Serupa di Sri Lanka, Warga Irak Serbu Istana Presiden dan Pesta di Kolam Renang

Pada Selasa malam, petugas medis memperbarui jumlah pendukung Sadr yang tewas menjadi 30, dengan sekitar 570 lainnya terluka, beberapa dengan luka tembak dan lainnya menderita menghirup gas air mata.

Pemakaman massal diadakan Selasa di kota suci Syiah Najaf untuk beberapa pengunjuk rasa yang tewas di Baghdad.

Deta Putri Mirip yang terjadi di Sri Lanka, warga Irak menyerbu istana Presiden dan pesta di kolam renang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com