Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Tutup Perbatasan Darat ke Irak Setelah Kerusuhan Berdarah Pecah di Baghdad

Kompas.com - 30/08/2022, 19:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran menutup perbatasan darat ke Irak ketika penerbangan ke negara itu dihentikan di tengah kekerasan berdarah di Baghdad, menyusul pengumuman ulama Syiah yang berpengaruh bahwa ia akan mengundurkan diri dari politik.

Korban tewas menjadi lebih dari 20 orang pada Selasa (30/8/2022), setelah kerusuhan meletus pada hari sebelumnya, menurut seorang pejabat medis senior.

Militer Irak mengatakan empat roket diluncurkan ke Zona Hijau yang dijaga ketat, pusat pemerintahan Irak, di mana bentrokan bersenjata berkecamuk antara milisi yang setia kepada ulama Irak, Muqtada al-Sadr, dan pasukan keamanan Irak.

Baca juga: Kerusuhan Irak Pecah, 23 Pedemo Ditembak Mati, Negara Asing Tarik Warganya

Televisi pemerintah Iran mengutip "kerusuhan" dan "jam malam" di kota-kota Irak, sebagai alasan penutupan perbatasan.

Teheran mendesak warganya untuk tidak pergi ke Irak sambil mendesak peziarah Syiah Iran di Irak untuk menghindari perjalanan lebih lanjut antar kota.

Keputusan itu diambil ketika jutaan orang Iran bersiap mengunjungi Irak untuk ziarah tahunan ke situs-situs Syiah.

Kuwait, sementara itu, telah mendesak warganya di negara tetangga Irak untuk meninggalkan negara itu.

Kantor berita KUNA yang dikelola pemerintah juga mendorong mereka yang berencana melakukan perjalanan ke Irak untuk menunda rencana mereka, mengingat meletusnya bentrokan jalanan antara kelompok-kelompok Syiah yang bersaing di negara itu.

Sheikhdom Teluk Arab, Kuwait, berbagi perbatasan sepanjang 158 mil dengan Irak.

Naufal Noorosa Kerusuhan di Irak menewaskan 10 orang, setelah ulama kuat di Syiah mundur karena menganggap pemerintahnya telah gagal

Baca juga: Serupa di Sri Lanka, Warga Irak Serbu Istana Presiden dan Pesta di Kolam Renang

Maskapai penerbangan jarak jauh Dubai, Emirates, menghentikan penerbangan ke Baghdad pada Selasa (30/8/2022) sebagai tanggapan atas kerusuhan di Irak dan mengatakan sedang memantau situasi dengan cermat.

Tidak disebutkan apakah penerbangan akan dilanjutkan pada Rabu (31/8/2022).

Guardian mewartakan, para pengunjuk rasa yang setia kepada Sadr, yang mengundurkan diri pada Senin (29/8/2022), merobohkan penghalang semen di luar istana pemerintah dengan tali dan menerobos gerbang istana negara.

Banyak yang bergegas ke salon mewah dan aula marmer istana, tempat pertemuan utama bagi para kepala negara Irak dan pejabat asing.

Militer Irak mengumumkan jam malam nasional, dan perdana menteri sementara menangguhkan sesi kabinet sebagai tanggapan atas kekerasan tersebut.

Para pejabat medis Irak mengatakan puluhan pengunjuk rasa terluka oleh tembakan dan gas air mata dan bentrokan dengan polisi anti huru hara.

Baca juga: Kerusuhan Irak Tewaskan 10 Orang, Terjadi Setelah Ulama Kuat Syiah Mundur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com