Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Pakistan Tenggelamkan Sepertiga Negara, Korban Tewas Lampaui 1.100 Jiwa

Kompas.com - 30/08/2022, 20:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

Menteri Perencanaan Ahsan Iqbal mengatakan Pakistan membutuhkan lebih dari 10 miliar dollar AS (Rp 148,3 triliun) untuk memperbaiki dan membangun kembali infrastruktur yang rusak.

"Kerusakan besar telah terjadi ... terutama di bidang telekomunikasi, jalan, pertanian dan mata pencaharian," katanya kepada AFP pada Selasa (30/8/2022).

Sungai Indus, yang membentang sepanjang negara Asia Selatan itu, terancam akan meluap saat aliran air mengalir deras ke hilir dari anak-anak sungainya di utara.

Menurut badan meteorologi, Pakistan secara keseluruhan telah dibanjiri dengan curah hujan monsun dua kali lipat dari biasanya. Tetapi provinsi Balochistan dan Sindh telah mengalami lebih dari empat kali rata-rata hujan dalam tiga dekade terakhir.

Baca juga: Banjir Pakistan: Bukti Nyata Perubahan Iklim Sebabkan Bencana Dahsyat

Bantuan mendesak

Ironisnya bencana itu juga datang pada saat terburuk bagi Pakistan, di mana ekonomi negara yang merdeka tahun 1947 itu sudah jatuh bebas.

Pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat, meminta bantuan internasional.

Penerbangan bantuan telah tiba dalam beberapa hari terakhir dari Turki dan UEA, sementara negara-negara lain termasuk Kanada, Australia dan Jepang juga telah menjanjikan bantuan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan akan meluncurkan upaya bantuan 160 juta dollar AS (2,3 triliun) pada Selasa (30/8/2022) untuk mendanai bantuan darurat.

Pakistan sudah sangat membutuhkan dukungan internasional dan banjir telah menambah tantangan.

Harga barang-barang kebutuhan pokok -- terutama bawang bombay, tomat dan buncis -- melonjak karena para pedagang mengeluhkan kurangnya pasokan dari provinsi-provinsi yang banjir di Sindh dan Punjab.

Keluarga pengungsi berbaris untuk menerima makanan setelah meninggalkan rumah mereka yang terkena banjir untuk berlindung di pinggir jalan, di Charsadda, Pakistan, Senin, 29 Agustus 2022. AP PHOTO/MUHAMMAD SAJJAD Keluarga pengungsi berbaris untuk menerima makanan setelah meninggalkan rumah mereka yang terkena banjir untuk berlindung di pinggir jalan, di Charsadda, Pakistan, Senin, 29 Agustus 2022.

Ada beberapa kelegaan pada Senin (29/8/2022) ketika Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui kebangkitan kembali program pinjaman untuk Pakistan, melepaskan dana awal 1,1 miliar dollar AS (Rp 16,3 triliun).

Kamp-kamp bantuan darurat bermunculan di seluruh Pakistan -- di sekolah-sekolah, di jalan raya dan di pangkalan-pangkalan militer.

Di kota barat laut Nowshera, sebuah perguruan tinggi teknik diubah menjadi tempat penampungan untuk 2.500 korban banjir.

Mereka berteduh di kamp yang panasnya seperti saat musim panas, dengan bantuan makanan sporadis dan sedikit akses ke air.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com