Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Lempar Tuduhan Baru ke Ukraina Terkait Pembunuhan Putri dari “Otak Putin”

Kompas.com - 30/08/2022, 19:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

MOSKWA, KOMPAS.com - Layanan keamanan Rusia (FSB) menuduh tanpa bukti bahwa ada warga Ukraina kedua, yang mempersiapkan bom mobil yang meledak bulan ini di Moskwa dan menewaskan putri seorang ideolog ultranasionalis Rusia yang disebut “otak Putin”.

FSB sebelumnya mengklaim intelijen Ukraina merencanakan pembunuhan Darya Dugina, cendekiawan pro-perang, yang tewas ketika sebuah bom meledakan Toyota Land Cruiser yang dikendarainya dekat Moskwa setelah festival konservatif.

Ukraina dengan keras membantah ada hubungan dengan pembunuhan itu.

Baca juga: Serangan Bom Mobil Kembali Tewaskan Pejabat yang Dipasang Kremlin di Wilayah yang Diduduki Rusia

Juru bicara pemerintah Kyiv mengatakan bahwa "kami bukan negara kriminal, tidak seperti Rusia, dan jelas bukan negara teroris".

Dugina adalah putri dari filsuf politik Alexander Dugin, pemikir radikal dalam kebijakan luar negeri Rusia, yang menyerukan konflik dengan barat dan mengatakan kepada Rusia bahwa mereka harus "membunuh, membunuh, membunuh" Ukraina menurut laporan Guardian.

Pada Senin (29/8/2022), Rusia menuduh bahwa seorang anggota "kelompok sabotase dan teroris" Ukraina memperoleh dokumen palsu, dan membantu merakit bom mobil di sebuah garasi di Moskwa selatan.

Agensi tersebut merilis video dari orang yang dikatakan sebagai tersangka, tetapi tidak mempublikasikan bukti apa pun yang menunjukkan bahwa dia terlibat dalam pembunuhan itu.

Klaim agensi tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Guardian yang melaporkan ini.

Baca juga: NRA Disebut Jadi Pelaku Bom Mobil yang Tewaskan Putri Otak Putin, Siapa Mereka?

Tuduhan terhadap Ukraina, serta pemakaman massal yang diliput di televisi pemerintah dan dihadiri oleh sejumlah pejabat Rusia, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pembunuhan itu dapat digunakan sebagai pembenaran untuk gelombang kekerasan terhadap politisi Ukraina.

Vladimir Putin, yang tidak diketahui pernah bertemu Dugin, menghadiahkan putri filsuf itu medali anumerta untuk keberanian dan menyebut pemboman itu sebagai "kejahatan keji dan kejam".

Kematian seorang cendekiawan terkemuka di dekat ibu kota mendorong beberapa tokoh pro-Kremlin untuk memperingatkan akan ada pembunuhan lain di masa depan.

Margarita Simonyan, kepala RT yang didanai negara, mendukung seruan untuk mengebom “pusat pengambilan keputusan” Ukraina, sebagai pembalasan atas kematian Dugina.

Dalam dua hari setelah pengeboman, Rusia menuduh seorang wanita warga negara Ukraina mengemudi ke Rusia dengan Mini Cooper bersama putrinya yang berusia 12 tahun, dan mengawasi Dugina sampai sesaat sebelum pengeboman.

Wanita itu kemudian melintasi perbatasan dari Rusia ke Estonia, kata pemerintah.

Baca juga: Bom Mobil di Moskwa Tewaskan Darya Dugina Putri Sekutu Dekat Putin, Siapa Dia?

Pada Senin (29/8/2022), FSB merilis rekaman kamera keamanan yang katanya menunjukkan wanita di perkebunan Zakharovo di luar Moskwa, tempat festival yang sebelumnya dihadiri Dugina berlangsung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com