Wajah wanita itu tidak terlihat jelas dalam rekaman itu. FSB menuduh dia berjalan dekat Toyota Land Cruiser yang kemudian dikendarai oleh Dugina.
Agensi itu, sekali lagi tanpa bukti langsung, mengklaim wanita itu membuntuti Dugina setelah dia meninggalkan festival dan memicu bom yang membunuhnya. Ini adalah pertama kalinya wanita itu dituduh memicu perangkat peledak.
Pemerintah Rusia menyebut pemboman itu direncanakan dan "menyerupai pembunuhan bayaran".
Adapun pada Rabu (24/8/2022) Tentara Republik Nasional (NRA), sebuah kelompok oposisi Kremlin, mengklaim membunuh putri seorang aktivis politik yang disebut “otak Putin” karena perannya dalam mempengaruhi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Daily Mail mewartakan Tentara Republik Nasional menggunakan akunnya di platform media sosial Telegram untuk mengaku bertanggung jawab atas kematian Darya Dugina (29 tahun), yang tewas dalam bom mobil di Moskwa.
“Betapa cepatnya penyelidikan! Semua ini diketahui sehari setelah pembunuhan itu. Pihak berwenang sangat takut pada partisan sehingga mereka siap untuk dongeng apa pun,” sindir NRA dalam pesannya di Telegram.
Baca juga: NRA Mengaku Bertanggung Jawab atas Bom Mobil yang Tewaskan Putri “Otak Putin” di Moskwa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.