Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Protes Kunjungan Kapal Militer China ke Sri Lanka, Singgung Masalah Keamanan

Kompas.com - 10/08/2022, 12:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

COLOMBO, KOMPAS.com - Sri Lanka mengatakan telah meminta Beijing menunda rencana kunjungan kapal militer China ke negara pulau itu, setelah mendapat protes dari India.

Awalnya kapal militer China dijadwalkan datang minggu ini, namun India mengirimkan tekanan diplomatik untuk mencegah kedatangannya.

“Selanjutnya mengingat perlunya konsultasi lebih lanjut, kementerian telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Kolombo untuk menunda kunjungan kapal tersebut ke pelabuhan Hambantota,” menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Sri Lanka sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Singapura Tak Akan Beri Perlakuan Khusus ke Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa

Kapal Yuan Wang 5 dijadwalkan tiba pada Kamis (11/8/2022) di pelabuhan Hambantota yang dibangun dan disewa oleh China di selatan Sri Lanka selama lima hari untuk diisi ulang.

Saat ini kapal tersebut berlayar di Samudra Hindia timur, menurut Refinitiv Eikon.

Analis keamanan asing menggambarkan Yuan Wang 5 sebagai salah satu kapal pelacak ruang angkasa generasi terbaru China, yang digunakan untuk memantau peluncuran satelit, roket, dan rudal balistik antarbenua.

Pentagon mengatakan kapal Yuan Wang dioperasikan oleh Pasukan Dukungan Strategis Tentara Pembebasan Rakyat.

New Delhi khawatir saingannya yang lebih besar dan lebih kuat, China, akan menggunakan Hambantota sebagai pangkalan militer di halaman belakang India.

Pelabuhan senilai 1,5 miliar dollar AS (Rp 22, 3 triliun) itu berada di dekat rute pelayaran utama dari Asia ke Eropa.

Baca juga: Cara Umat Hindu India Rayakan Nag Panchami, Persembahkan Doa dan Susu ke Ular

Kementerian luar negeri Sri Lanka mengatakan pada 12 Juli telah menyetujui kedatangan kapal tersebut untuk bulan ini.

Namun, India mengatakan akhir bulan lalu bahwa pihaknya memantau rencana kunjungan kapal itu, menambahkan bahwa New Delhi akan melindungi keamanan dan kepentingan ekonominya.

India juga mengajukan protes lisan kepada pemerintah Sri Lanka.

Ditanya tentang kontroversi atas kapal tersebut, juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin mengatakan pada konferensi pers reguler bahwa hubungan China dengan Sri Lanka “tidak ditargetkan pada pihak ketiga”.

Menurutnya, "sama sekali tidak dapat dibenarkan bagi negara-negara tertentu untuk mengutip apa yang disebut 'masalah keamanan' untuk menekan Sri Lanka".

“Ketika Sri Lanka bergulat dengan kesulitan ekonomi dan politik, terlalu mencampuri pertukaran dan kerja sama normal Sri Lanka dengan negara lain adalah mengeksploitasi kerentanannya, yang secara moral tidak bertanggung jawab dan bertentangan dengan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional,” katanya.

Baca juga: Sri Lanka Butuh Bantuan Mendesak untuk Beri Makanan ke Anak-anak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com