Bagi Al Qaeda, terbunuhnya Zawahiri tidak secara signifikan menurunkan kemampuan afiliasi regional kelompok itu dalam waktu dekat. Namun kelompok itu dapat mengubah arah strateginya menjadi lebih luas dalam jangka panjang tergantung siapa yang ditunjuk untuk menggantikannya.
Pasalnya, pengambilan keputusan taktis umumnya telah diserahkan oleh kepemimpinan pusat Al Qaeda kepada afiliasinya dan bahwa Zawahiri telah lama dilihat lebih sebagai decoy effect daripada ahli taktik.
Bagi Taliban, pengungkapan bahwa Zawahiri tinggal di pusat kota Kabul - dan dilaporkan di rumah seorang ajudan utama pemimpin senior dan pejabat Menteri Dalam Negeri Sirajuddin Haqqani- akan memperkuat kritik internasional terhadap kelompok tersebut dan membuat upayanya untuk mendapatkan pengakuan internasional menjadi lebih menantang.
Kehadiran Zawahiri di pusat kota Kabul adalah salah satu demonstrasi paling nyata dari hubungan yang tampaknya bertahan lama antara Taliban dan Al Qaeda, meskipun ada jaminan Taliban bahwa mereka telah memutuskan hubungan dengan kelompok tersebut.
Hal tersebut mendukung penilaian Dewan Keamanan PBB baru-baru ini bahwa Al Qaeda dan Taliban tetap dekat. Bahkan jika kita telisik ke beberapa sumber, kepemimpinan Al Qaeda memainkan peran sebagai penasehat untuk Taliban. Belum lagi keberadaan militan Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) di Afghanistan timur dan Negara Islam Provinsi Khorasan (ISKP) dan afiliasinya yang berbasis di Afghanistan.
Kondisi seperti itu akan memperkuat persepsi bahwa Taliban tidak mampu mengamankan Afghanistan dan mencegah perambahan aktor-aktor asing ke negara itu. Di sisi lain, hal itu juga dapat menawarkan kesempatan kepada Taliban untuk mencoba menggalang dukungan publik di balik penggambaran Amerika Serikat yang telah melanggar kedaulatannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.