Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal di Arab Saudi Jauh Lebih Banyak daripada Malaysia

Kompas.com - 24/07/2022, 07:36 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com – Jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Arab Saudi jauh lebih banyak daripada Malaysia.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga hari ke-49 operasional haji 2022 atau Jumat (22/7/2022), sudah ada 67 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Arab Saudi.

Sementara, hingga hari yang sama, jumlah jemaah haji Malaysia yang meninggal dunia di Arab Saudi dilaporkan hanya satu orang. Itu pun terjadi sebelum puncak haji.

Baca juga: Masa Tunggu Haji di Malaysia 141 Tahun, Kemenag RI: Masyarakat Indonesia Lebih Beruntung

Rincian jemaah haji Indonesia yang meninggal

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat pada Jumat, membenarkan jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat sampai dengan hari ke-49 operasional haji adalah sebanyak 67 orang.

Dia merinci sebanyak 27 jemaah wafat pada masa pra-Arafah, Muzdhalifah dan Mina (Armuzna), dalam rentang 4 Juni sampai 7 Juli 2022.

Lalu, sebanyak 16 orang yang wafat pada masa Armuzna, 8-12 Juli 2022.

Sisanya yaitu 24 jemaah meninggal pada masa setelah puncak haji Armuzna, pada 13 Juli sampai sekarang.

"Pada tahun ini, dengan kuota 100.015 jemaah, tercatat 67 jamaah wafat pada hari ke-49 operasional atau 0,07 persen. Semoga jemaah haji Indonesia selalu sehat, kepulangan ke Tanah Air berjalan lancar, dan mabrur," kata Arsad Hidayat di Mekkah, sebagaimana dikutip dari Antara.

Baca juga: Menteri Ini Harap Ada Penerbangan Haji Langsung Israel-Arab Saudi Tahun Depan

Aturan ketat di Malaysia

Berbeda jumlah dengan Indonesia, Malaysia pada tahun ini memberangkatkan 14.600 jemaah haji dari total kuota normal 31.000 orang.

Dari jumlah itu, hanya ada satu jemaah haji asal Malaysia yang dilaporkan telah meninggal dunia.

Tabung Haji Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman menyampaikan Malaysia punya aturan ketat untuk pemberangkatan haji.

Misalnya, Malaysia melarang penderita penyakit tertentu, termasuk obesitas untuk berangkat haji.

"Ada aturan body mass index (BMI) dihitung, (kalau) angkanya 40 ke atas tidak boleh berangkat, 35-40 kalau punya penyakit bawaan juga tidak dibenarkan berangkat," kata Syed Saleh, dilansir dari Antara.

Aturan ketat ini disinyalir menjadi penyebab masa tunggu haji di Malaysia menjadi lama, selain karena kuota terbatas.

Baca juga: Arab Saudi Pakai Teknologi Terbaru untuk Pantau Haji 2022, Ini Bentuknya

BMI adalah cara menghitung berat badan ideal berdasarkan usia, tinggi, dan berat badan dengan menggunakan rumus tertentu.

Selain obesitas, calon haji yang memiliki penyakit bawaan, seperti diabetes dan darah tinggi, yang tidak terkontrol juga dilarang berangkat.

Proses pemeriksaan kesehatan juga dilakukan hingga dua kali, selain pemeriksaan PCR untuk Covid-19.

Tiap tahun, Syed Saleh menyampaikan, pemerintah Malaysia mengumpulkan ahli-ahli kesehatan untuk merumuskan penyakit bawaan apa saja yang dilarang bagi jemaah haji.

"Sebelum bulan puasa, kami sudah kumpulkan pakar kesehatan. Mereka merumuskan dan kami tinggal jalankan untuk kriteria jamaah seperti apa," kata dia.

Seperti Indonesia, Malaysia padahal tahun ini juga menerapkan batasan usia jemaah haji maksimal 65 tahun.

Baca juga: Arab Saudi Terapkan Kuota Haji Sistem Undian untuk Sejumlah Negara, Apa Dampaknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com