Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Ubah Strategi Setelah Pasokan Senjata Barat Terus Masuk Ukraina

Kompas.com - 21/07/2022, 20:57 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Rabu (20/7/2022) mengatakan, pasokan senjata Barat yang terus mengalir ke Ukraina mengubah perhitungan Kremlin.

Ia menerangkan, tujuan militer Rusia di Ukraina sekarang tidak lagi hanya berfokus di wilayah timur.

"Geografinya berbeda sekarang. Ini bukan hanya tentang DNR dan LNR, tetapi juga Kherson, Zaporizhzhia, dan sejumlah wilayah lainnya," kata Lavrov kepada media pemerintah dalam wawancara yang diterbitkan pada Rabu (20/7/2022).

"Proses ini terus berlanjut, konsisten, dan terus-menerus," lanjutnya dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: AS Kirim Lebih Banyak Sistem Roket ke Ukraina Setelah Rusia Memperluas Tujuan Perang

DNR adalah sebutan dari Rusia untuk Republik Rakyat Donetsk dan LNR untuk Republik Rakyat Luhansk. Keduanya merupakan wilayah separatis pro-Moskwa yang terletak di Ukraina timur.

Pasukan Rusia sekarang sudah menguasai wilayah Kherson di selatan dan sebagian wilayah Zaporizhzhia di tenggara.

Lavrov menambahkan, walau tujuan Moskwa tetap sama yaitu melakukan denazifikasi dan demiliterisasi di Ukraina, geografinya sekarang berubah sejak pembicaraan antara Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki, pada Maret 2022.

Dia mengemukakan, pasokan senjata Barat ke Ukraina termasuk sistem rudal Himars buatan AS membuat Rusia meninjau kembali rencananya.

Baca juga:

"Tujuan geografis Rusia akan lebih jauh dari garis saat ini" jika Barat terus memasok senjata ke Ukraina, ujar Lavrov.

"Kami tidak dapat membiarkan wilayah Ukraina yang (Presiden Volodymyr) Zelensky akan kendalikan atau siapa pun yang menggantikannya memiliki senjata yang bakal menimbulkan ancaman langsung terhadap wilayah kami, dan wilayah republik-republik yang telah mendeklarasikan kemerdekaan mereka," kata Lavrov.

Setelah gagal merebut ibu kota Kyiv pada awal serangannya ke Ukraina, Rusia memfokuskan serangan militernya di Donetsk dan Luhansk, Ukraina timur.

Rusia kemudian menyatakan kendali penuh atas Luhansk pada awal Juli, setelah Presiden Vladimir Putin mengerahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Bisa Seperti Perang Korea, Berakhir Jadi “Konflik Beku” dalam Beberapa Bulan Lagi


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com