Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.000 Turis Terjebak di Kota Resor China Setelah Lockdown Mendadak Covid-19

Kompas.com - 19/07/2022, 19:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

BEIHAI, KOMPAS.com - Lebih dari 2.000 turis terdampar di kota pesisir China setelah lonjakan kasus virus corona membuat pemerintah menerapkan lockdown mendadak Covid-19 di wilayah itu.

Pejabat di Beihai mengunci daerah perkotaan dan memerintahkan pengujian massal terhadap 1,9 juta penduduknya selama akhir pekan.

Baca juga: Gejala Utama Covid-19 Berubah Seiring Kemunculan Varian Baru, Bukan Lagi Demam dan Anosmia

Penguncian itu dilakukan saat kekhawatiran terus berkembang soal dampak strategi "nol-Covid" China pada ekonomi terbesar kedua di dunia.

Pekan lalu, angka resmi menunjukkan ekonomi negara itu menyusut pada kuartal kedua tahun ini, karena pembatasan Covid-19 melanda perusahaan dan konsumen.

Beihai, yang merupakan tujuan musim panas populer di wilayah Guangxi selatan China, mencatat lebih dari 450 infeksi dalam lima hari hingga 16 Juli.

Tingkat kasus itu mungkin tampak rendah menurut standar internasional, namun hal itu dianggap tinggi di bawah pendekatan pemerintah China terhadap pandemi.

Pada Minggu (17/7/2022), pemerintah daerah Beihai mengatakan wisatawan yang tidak melakukan kontak dengan siapa pun yang tertular virus, atau mengunjungi daerah berisiko sedang atau tinggi, akan diizinkan pergi jika mereka menunjukkan tes Covid-19 negatif.

“Sisanya harus tinggal di kota dan dikarantina,” kata para pejabat pada konferensi pers sebagaimana dilansir BBC pada Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Warga China Marah, Pemerintah Bobol 84 Rumah demi Cari Kontak Dekat Pasien Covid-19

Seorang turis yang sedang berlibur di Beihai mengungkapkan kekesalannya dalam komentar di platform media sosial Douyin, TikTok versi China, yang telah menerima lebih dari 2.700 “suka”.

"Saya baru saja menyelesaikan penguncian 3 bulan saya di Shanghai. Saya baru saja datang ke Beihai untuk menghirup udara segar, apakah saya mengganggu siapa pun?" kata dia.

Baca juga: Kebijakan Nol-Covid China dan Dampak Buruknya bagi Ekonomi Global

Baca juga: WHO: Omicron Bikin Kebijakan Nol-Covid China Tidak Berkelanjutan

Baca juga: Menilik Kembali Strategi Nol Covid Saat China Catat Infeksi Terburuk dalam 2 Tahun Pandemi

Pelemahan ekonomi

Di tempat lain di China, pihak berwenang meningkatkan langkah-langkah untuk memerangi meningkatnya kasus Covid.

Pada Senin (18/7/2022), pemerintah daerah Shanghai mengatakan akan mewajibkan penduduk di lebih dari setengah 16 distriknya untuk menjalani tes Covid-19, setelah mengadakan tes serupa minggu lalu.

Pusat keuangan, perdagangan, dan manufaktur utama China itu hanya dibuka kembali pada Juni setelah penguncian dua bulan.

Ini adalah salah satu dari beberapa kota besar China yang menangani kelompok infeksi baru.

Baca juga: Penerima Vaksin Covid-19 Laporkan Perubahan Pendarahan Menstruasi

Situasi Covid-19 China telah "sedikit memburuk di tingkat nasional" selama seminggu terakhir, kata raksasa perbankan Jepang Nomura dalam sebuah catatan pada Senin (18/7/2022).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com