Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi 17 Juli 2014: Malaysia Airlines MH17 Ditembak Jatuh di Perbatasan Ukraina-Rusia

Kompas.com - 16/07/2022, 12:50 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Pada 17 Juli 2014, di tengah penerbangan dari Amsterdam ke Malaysia, sebuah pesawat penumpang ditembak jatuh di atas perbatasan Ukraina-Rusia yang dilanda perang.

Sebanyak 298 orang di kapal, yang sebagian besar adalah warga negara Belanda, tewas dalam ledakan tersebut.

Penerbangan ini merupakan penerbangan Malaysia Air kedua yang menghilang pada tahun 2014, setelah penerbangan 370 jatuh di atas Samudera Hindia pada tanggal 8 Maret.

Baca juga: Australia dan Belanda Menuntut Rusia atas Jatuhnya Malaysia Airlines MH17 pada 2014

Dilansir History, pesawat itu lepas landas dari Amsterdam pada pukul 10.31 GMT.

Pesawat itu diperkirakan terbang di atas perbatasan Ukraina-Rusia.

Marena perang antara pejuang Ukraina dan separatis Pro-Rusia, telah ditetapkan pembatasan ketinggian minimum tiga hari sebelumnya demi menjaga pesawat dari terjadinya baku tembak potensial.

Pesawat melakukan kontak dan terbang ke perbatasan negara sesuai dengan pembatasan, tetapi menghilang beberapa jam kemudian, hanya 30 mil dari perbatasan.

Tidak ada sinyal bahaya yang diterima.

Baca juga: Kasus MH17 Jatuh, Australia dan Belanda Luncurkan Gugatan Baru terhadap Rusia

Pertanyaan muncul tentang jalur penerbangan. Apakah aman? Ternyata, jalur tersebut telah disetujui oleh International Civil Aviation Organization dan oleh negara-negara yang mengendalikan wilayah udara di mana pesawat itu diatur untuk melakukan perjalanan.

Meskipun tidak jelas pada awalnya, diduga pesawat itu ditembak jatuh oleh separatis Rusia yang "tidak terlatih".

Empat hari kemudian, setelah penyidik akhirnya bisa mendapatkan kotak hitam pesawat, kecurigaan ini dikonfirmasi.

Ledakan itu jelas bukan berasal dari dalam. Rekaman itu mengungkapkan bahwa, saat pesawat mendekati perbatasan, sebuah "benda berenergi tinggi" meledak halaman dari kokpit, memecahkan sepenuhnya dari sisa pesawat.

Para pilot tewas seketika. Sisa pesawat terbang selama lebih dari lima mil sebelum akhirnya pecah. Puing-puing tersebar lebih dari 20 mil persegi lapangan.

Baca juga: Sidang MH17, Jaksa Tuntut Penjara Seumur Hidup untuk 4 Tersangka

Pada bulan Oktober 2015, penyelidik Belanda dapat mengetahui bahwa ledakan itu disebabkan oleh rudal buatan Rusia.

Pada Juni 2016, lebih dari dua tahun setelah pesawat ditembak jatuh, sekelompok penyelidik internasional menerbitkan foto sebagian besar rudal Buk buatan Rusia yang ditemukan di lokasi kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com