Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Presiden Maladewa Lakukan Intervensi untuk Bantu Presiden Sri Lanka Kabur

Kompas.com - 14/07/2022, 08:42 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

 

MALE, KOMPAS.com - Mantan presiden Maladewa Mohamed Nasheed dilaporkan melakukan intervensi, setelah kontrol lalu lintas udara Maladewa menolak permintaan pesawat untuk mendarat.

Media lokal melaporkan bahwa Nasheed terlihat di bandara sebelum pesawat militer mendarat sekitar pukul 3 pagi waktu setempat (05.00 WIB pada Rabu).

Baca juga: Presiden Sri Lanka Dapat Penolakan di Maladewa, Warga Marah Pemerintahnya Lindungi Penjahat

Sebagian besar kemarahan warga negara kepulauan di Samudera Hindia itu pun langsung diarahkan pada Mohamed Nasheed, yang kini menjabat sebagai Ketua Parlemen.

Dalam berbagai unggahan di media sosial, warga Maladewa mengaku malu dan tidak terima negaranya melindungi penjahat dari proses hukum.

Siapa Mohamed Nasheed?

Nasheed termasuk di antara beberapa pembangkang yang menemukan perlindungan di Sri Lanka, selama gerakan pro-demokrasi Maladewa pada awal 2000-an.

Partai Demokrat Maladewa yang berkuasa, didirikan oleh orang-orang buangan di ibu kota Sri Lanka, Colombo, sebuah kota yang dianggap sebagai rumah kedua oleh banyak orang Maladewa.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Presiden Sri Lanka Kabur | Warga Sri Lanka Susah Makan Dalam Krisis

Nasheed, yang sebelumnya mengoordinasikan upaya untuk mengamankan bantuan asing untuk Sri Lanka, juga menghadapi kritik di Maladewa dan Sri Lanka yang meragukan kredensial demokrasinya.

Banyak yang mempertanyakan otoritasnya untuk mengizinkan pendaratan atau memberikan izin diplomatik untuk Presiden Sri Lanka yang kabur itu.

Namun yang lain berpendapat bahwa Maladewa tidak dapat menghalangi masuknya seorang presiden Sri Lanka yang sedang menjabat, tanpa adanya surat perintah penangkapan.

Kementerian luar negeri Maladewa dan kantor kepresidenan belum membuat pernyataan resmi, sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Rabu (13/7/2022).

Baca juga: Presiden Sri Lanka Kabur Saat Negara Jatuh Bangkrut, Separah Apa Kondisinya Kini?

Ancaman keamanan

Negara-negara kepulauan Asia Selatan ini telah berbagi ikatan erat setelah berabad-abad ikatan budaya dan perdagangan.

Sementara itu, oposisi utama Partai Progresif Maladewa (PPM) mengutuk otorisasi kedatangan Rajapaksa sebagai “kekejaman” dan menuntut jawaban dari menteri pertahanan dan panglima militer.

Presiden Ibrahim Mohamed Solih bersama dengan Ketua Nasheed dan Menteri Luar Negeri Abdulla Shahid “harus memikul tanggung jawab atas bahaya yang dihadapi warga Maladewa di Sri Lanka”, kata PPM, menyerukan tindakan keamanan segera.

Partai Nasional Maladewa, sebuah partai minoritas yang dipimpin oleh mantan menteri pertahanan dan mantan komisaris polisi, mengajukan mosi untuk penyelidikan parlemen tentang "bagaimana Pemerintah Maladewa bertindak dalam memberikan perlindungan kepada Presiden Gotabaya".

Laporan media lokal yang belum dikonfirmasi mengklaim bahwa Rajpaksa dan istrinya menginap di resor Waldorf Astoria Ithaafusi di South Male Atoll.

Menurut surat kabar Daily Mirror dan Tamil Guardian Sri Lanka, Rajapaksa berencana terbang ke Singapura pada Rabu (13/7/2022).

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com