MINSK, KOMPAS.com – Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada Selasa (12/7/2022) menuding Barat sedang menyusun rencana strategis untuk menyerang Rusia.
Dia bahkan mengaku telah mengetahui arah serangan yang direncanakan Barat tersebut.
Lukashenko mengatakan dirinya telah mendiskusikan soal ini dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia dan Belarus Bahas Langkah Bersama untuk Lawan Lituania
“Akhir-akhir ini kami mendiskusikannya secara rinci dengan presiden Federasi Rusia. Ada upaya untuk menyusun rencana strategis menyerang Rusia. Arah utama serangan ini adalah melalui Ukraina dan Belarus," kata Lukashenko dalam upacara penyambutan lulusan universitas militer dan pejabat tinggi di Belarus, lapor kantor berita BelTA.
Luhashenko dan Putin dilaporkan telah membahas persoalan itu selama pembicaraan telepon pada Senin (11/7/2022).
Mereka di antaranya memastikan pertahanan dan keamanan kedua negara, situasi di kawasan Rusia-Belarus, dan operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
Dalam kesempatan yang sama, Lukashenko juga mengatakan bahwa kebijakan Barat membawa dunia lebih dekat ke ambang perang besar yang tidak dapat dimenangkan.
"Sayangnya, kebijakan Barat ini membawa dunia lebih dekat ke jurang perang besar di mana, seperti yang Anda tahu, tidak akan ada pemenang lagi," ucapn dia, sebagaimana dikutip dari Kantor berita Rusia, TASS.
Pemimpin Belarus mencatat bahwa peristiwa yang sedang berlangsung saat ini di sekitar Belarus dan Rusia menuntut perhatian dan pengawasan yang ekstrim.
Baca juga: 35 Negara Serukan Larangan Event Olahraga Internasional di Rusia dan Belarus
"Negara-negara Barat, yang secara terbuka dikelola oleh AS, membongkar sistem keamanan global dengan mantap, secara metodis dan bahkan bertentangan dengan kepentingan nasional mereka sendiri dan keinginan penduduk (mereka)," tuding Lukashenko.
Lukashenko mencatat bahwa negara-negara Barat sedang melakukan pengintaian udara dan darat secara aktif, mengasah logistik militer, memindahkan peralatan dan pasokan dari daerah lain sambil meningkatkan anggaran militer dengan kedok memperkuat "pertahanan" Eropa.
Selain itu, berbagai latihan pertahanan juga dilakukan oleh anggota NATO lain.
“Saat ini, Swedia dan Finlandia yang netral tiba-tiba ingin segera bergabung dengan NATO dan kepemimpinan blok itu siap untuk mempercepat mereka (masuk) ke dalam aliansi. Perhatikan, ini bahkan tanpa meminta pendapat orang-orang dari negara-negara ini. Pada KTT NATO baru-baru ini, niat untuk secara fundamental meningkatkan kehadiran dan pengaruhnya di Eropa telah diumumkan," kata Lukashenko.
Baca juga: Presiden Belarus Klaim Ukraina Serang Negaranya, Akan Terlibat Perang?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.