KYIV, KOMPAS.com - Tentara Ukraina menuduh Rusia melakukan serangan menggunakan amunisi fosfor pembakar di Pulau Ular, hanya sehari setelah Moskwa menarik pasukannya dari singkapan berbatu di Laut Hitam.
Dua serangan mendadak jet tempur Su-30 Rusia yang menjatuhkan bom fosfor diterbangkan di atas pulau dari Semenanjung Krimea yang dikuasai Rusia, menurut panglima tentara Ukraina Valeriy Zaluzhnyi, mengatakan di Telegram pada Jumat (1/6/2022).
Baca juga: Rusia Mundur dari Pulau Ular Ukraina, PM Inggris: Strategi Putin Sia-sia
“Hari ini sekitar pukul 18.00 … Pesawat Su-30 angkatan udara Rusia dua kali melakukan serangan dengan bom fosfor di pulau Zmiinyi,” kata tentara Ukraina dalam sebuah pernyataan, menggunakan nama lain untuk Pulau Ular sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Kementerian pertahanan Rusia menggambarkan penarikannya dari pulau itu pada Kamis (30/6/2022) sebagai "niat baik".
Keputusan itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa Moskwa tidak akan mengganggu upaya PBB untuk mengatur ekspor biji-bijian yang dilindungi dari pelabuhan Ukraina di Laut Hitam.
Tapi pada Jumat (1/7/2022), tentara Ukraina menuduh Rusia bahkan tidak dapat "menghormati pernyataan mereka sendiri".
Rekaman video yang menyertai pernyataan Ukraina menunjukkan sebuah pesawat menjatuhkan amunisi setidaknya dua kali di pulau itu, dan apa yang tampak seperti garis-garis putih muncul di atasnya.
A Russian airstrike upon the Snake Island that is unmanned now following their withdrawal.
— Illia Ponomarenko ???????? (@IAPonomarenko) July 1, 2022
Destroying the weapons they could not evacuate? pic.twitter.com/SsfGLVx7kK
Baca juga: Rusia Mundur dari Pulau Ular agar Ukraina Bisa Ekspor Produk Pertanian
Bom fosfor, yang meninggalkan jejak putih khas di langit, adalah senjata pembakar yang penggunaannya terhadap warga sipil dilarang di bawah konvensi internasional, tetapi diizinkan untuk sasaran militer.
Ukraina telah menuduh pasukan Vladimir Putin menggunakan bom fosfor beberapa kali sejak invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari, termasuk di wilayah sipil. Tuduhan ini dibantah Moskwa.
Ukraina telah mengklaim bahwa personel militer Rusia terpaksa mundur dari pulau itu setelah berada di bawah rentetan tembakan artileri dan rudal.
Pulau Ular terletak di lepas pantai Ukraina, sekitar 35 kilometer (22 mil) dari delta Danube, dan sudah menjadi daerah militer terbatas sebagai pos perbatasan Ukraina sebelum perang dimulai.
Baca juga: 3 Kegagalan Rusia dalam Perang Ukraina, Termasuk di Pulau Ular dan Tewasnya Para Jenderal
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.