Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran MBS Kunjungi Turki, Normalisasi Hubungan Penuh di Depan Mata

Kompas.com - 22/06/2022, 12:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ANKARA, KOMPAS.com – Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) mengunjungi Turki untuk kali pertama dalam beberapa tahun terakhir pada Rabu (22/6/2022).

MBS akan berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk membahas normalisasi hubungan sepenuhnya, sebagaimana dilansir Reuters.

Sebelumnya, hubungan Turki dan Arab Saudi sempat retak setelah kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Oktober 2018.

Baca juga: Diusir Semena-mena, Warga Jeddah Tentang Pembangunan “Piramida” Putra Mahkota Saudi MBS

Pada April, Erdogan melawat ke Arab Saudi untuk memperbaiki hubungan kedua negara, termasuk membatalkan persidangan atas pembunuhan Khashoggi.

Kala itu, Erdogan mengadakan pembicaraan secara empat mata dengan MBS, meningkatkan kemungkinan investasi Saudi yang dapat membantu meringankan ekonomi Turki yang terpuruk.

Pekan lalu, Erdogan menuturkan bahwa MBS akan membahas seberapa tinggi hubungan yang akan mereka capai dalam pertemuan di Ankara.

Kunjungan itu kemungkinan akan menjadi normalisasi penuh dan pemulihan periode sebelum krisis. Seorang pejabat senior Turki mengatakan kepada Reuters bahwa era baru akan dimulai.

Baca juga: Pangeran MBS Sebut Israel Sekutu Potensial Arab Saudi

Pejabat itu mengatakan, negosiasi tentang kemungkinan jalur pertukaran mata uang akan dibahas secara pribadi antara Erdogan dan MBS.

Perjanjian tentang energi, ekonomi, dan keamanan akan ditandatangani selama kunjungan MBS, sementara sebuah rencana juga sedang dikerjakan untuk dana Saudi untuk memasuki pasar modal di Turki.

Kunjungan MBS ke Turki tersebut juga merupakan lawatan pertamanya di luar kawasan Teluk dalam lebih dari tiga tahun.

Hubungan antara Ankara dan Riyadh memanas setelah kelompok pembunuh dari Arab Saudi membunuh dan memutilasi Khashoggi.

Baca juga: Eks Mata-mata Arab Saudi Klaim Pangeran MBS Kirim Tentara Bayaran untuk Membunuhnya

Erdogan pada saat itu menyalahkan pembunuhan Khashoggi pada "tingkat tertinggi" Pemerintah Arab Saudi.

Namun, Ankara menghentikan semua kritik dan menghentikan persidangan pembunuhan Khashoggi pada April, mentransfer kasus itu ke Riyadh.

Langkah tersebut dikutuk oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia dan dikritik oleh partai-partai oposisi karena menukar kehormatan dengan dukungan moneter.

Kemal Kilicdaroglu, pemimpin oposisi utama Partai Rakyat Republik, mengatakan pada Selasa (21/6/2022) bahwa Erdogan akan merangkul orang yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi.

Baca juga: Newcastle Dibeli PIF, Ini Peran Pangeran MBS dan Kontroversinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com