WARSAWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Polandia mengakui krisis keamanan saat ini di benua itu menunjukkan bahwa Eropa tidak dapat mempertahankan diri tanpa Amerika Serikat (AS).
Anggota NATO di kawasan itu meski begitu harus tetap lebih bertanggung jawab atas perlindungan mereka sendiri.
Baca juga: AS Berupaya Kurangi Kandungan Nikotin dalam Rokok secara Drastis
“Polandia memandang keterlibatan AS dalam keamanan Eropa sebagai kondisi fundamental bagi perdamaian di Eropa,” kata Menlu Polandia Zbigniew Rau pada pertemuan para duta besar Polandia, dalam komentar yang disiarkan oleh kantor berita negara PAP.
Dia memuji kepemimpinan AS di NATO sebagai kunci keputusan untuk “adaptasi yang cepat dan efektif terhadap ancaman Rusia pada 2016.”
Saat itulah NATO meningkatkan kehadirannya di sayap timur NATO, setelah Rusia merebut Semenanjung Krimea Ukraina pada 2014 dan dukungannya untuk pemberontak pro-Moskwa di wilayah Donbas timur Ukraina.
Baca juga: Kapan Perang Rusia-Ukraina Berakhir? Ini Prediksi NATO
Baca juga: Sejarah NATO dari Perang Dingin hingga Perang Rusia-Ukraina
Baca juga: NATO Perkuat Pasukannya di Perbatasan ke Timur
Setelah invasi Rusia ke Ukraina, AS tahun ini mengerahkan lebih banyak tentara ke Polandia dan menggunakan negara itu sebagai pusat senjata untuk membantu Ukraina.
“Krisis saat ini jelas menunjukkan bahwa tanpa Amerika Serikat, Eropa tidak dapat mempertahankan diri,” kata Rau sebagaimana dilansir AP pada Selasa (21/6/2022).
Dia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Washington, tetapi mengatakan bahwa “Negeri Paman Sam” tidak harus mengambil "semua tanggung jawab," yang juga "berpijak di pundak" sekutu Eropa.
Baca juga: Banjir Dukungan Uni Eropa dan Inggris, Ukraina Bersumpah Menang Lawan Rusia
Sebelumnya akhir bulan lalu, Perdana Menteri Polandia mengatakan Eropa tidak akan pernah merasa aman jika Ukraina kalah dalam perang melawan Rusia.
“Kita (Eropa) tidak akan aman lagi karena kita akan terus menerus berada di bawah ancaman dan pemerasan dari Putin,” ujarnya di Brussels pada Senin (30/5/2022) sebagaimana dilansir Newsweek.
Pemimpin Polandia itu bahwa mengaku sejatinya pihaknya menghendaki “penghapusan” ancaman sepenuhnya, namun menyadari bahwa Rusia dan Putin khususnya memiliki kekuatan yang sangat besar.
“Ukraina bertahan sebagai negara berdaulat adalah tujuan utama kita (Eropa), oleh karena itu kita berupaya mendukungnya dari berbagai sisi.”
Baca juga: PM Luksemburg Kutuk Kekejaman Tak Masuk Akal di Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.