Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Kompleks Pabrik Kimia Shanghai, Ledakan Terdengar hingga 6 Km Jauhnya

Kompas.com - 18/06/2022, 19:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC, AFP

SHANGHAI, KOMPAS.com - Kebakaran di komplek pabrik kimia Shanghai, China, dilaporkan telah menewaskan sedikitnya satu orang.

Insiden terjadi sekitar dini hari pukul 04.00 pada Sabtu (18/6/2022) (03.00 WIB) di salah satu pabrik penyulingan dan petrokimia terbesar di negara itu.

Baca juga: Shanghai Akhirnya Cabut Lockdown Ketat Covid-19, Warga: Rasanya Bahagia, Seperti Imlek

Api terlihat melahap bagian-bagian kompleks yang luas dan memuntahkan asap hitam tebal ke langit.

Shanghai adalah pusat ekonomi China dan baru-baru ini muncul dari penguncian pandemi yang ketat yang berlangsung selama dua bulan.

Penyebab kebakaran, yang mempengaruhi fasilitas ethylene glycol, masih belum jelas.

Perusahaan mengatakan dalam unggahan Weibo terpisah pada Sabtu (18/6/2022) sore, bahwa mereka akan bekerja sama dengan penyelidikan, dan bahwa penutupan fasilitas yang relevan "tidak akan berdampak signifikan pada pasar".

Orang yang meninggal adalah "pengemudi kendaraan pengangkut pihak ketiga" dan seorang karyawan menderita luka ringan, kata Sinopec, perusahaan milik negara yang mengoperasikan pabrik di pinggiran Jinshan tersebut.

Baca juga: Keluh Kesah Warga Shanghai saat Dua Bulan Lockdown Ketat Covid-19 Mulai Dicabut

Tiga titik kebakaran berkobar

Warga yang tinggal hingga 6 km (empat mil) jauhnya melaporkan mendengar ledakan, laporan media lokal dilansir dari BBC.

Satu orang mengatakan bahwa getaran dari ledakan menyebabkan pintu apartemen mereka bergetar hebat.

"Setengah langit penuh dengan api merah dan asap hitam tebal, ada debu dan benda-benda seperti kapas yang mengambang di udara," kata penduduk yang tidak disebutkan namanya itu kepada surat kabar yang berbasis di Chongqing, Upstream News.

"Suara terbakar bisa terdengar - raungannya besar seperti suara pesawat terbang."

Gambar di media sosial menunjukkan awan api besar dan abu mengepul ke atas di belakang atap rumah.

Rekaman drone udara yang dibagikan kepada AFP oleh seorang penduduk menunjukkan awan asap tebal di atas zona industri yang luas, ketika tiga titik kebakaran berkobar di lokasi terpisah, mengubah langit menjadi hitam.

Pemadam kebakaran Shanghai mengirim lebih dari 500 personel ke tempat kejadian.

Media pemerintah mengatakan api sekarang terkendali tetapi pencegahan pembakaran lebih lanjut sedang dilakukan.

Baca juga: Shanghai Targetkan Hidup Normal Lagi pada 1 Juni, Bertahap Akhiri Lockdown Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com