Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Sengaja Lepaskan Ratusan Kecoak di Pengadilan New York, Kericuhan Tak Terhindarkan

Kompas.com - 10/06/2022, 21:29 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber NDTV

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Sebuah gedung pengadilan di New York bagian utara ditutup untuk pengasapan pada hari Selasa (7/6/2022) setelah ratusan kecoak dilepaskan selama pertengkaran yang pecah di sebuah dakwaan, menurut pejabat pengadilan.

Dilansir NDTV, bentrokan pecah selama proses di Pengadilan Kota Albany untuk empat orang untuk penangkapan di Capitol negara bagian.

Seorang terdakwa yang mulai merekam proses persidangan pun disuruh berhenti.

Baca juga: Eksplorasi Bakat, Wanita Filipina Ini Melukis di Punggung Kecoak

Dalam pertengkaran berikutnya, ratusan kecoak yang dibawa ke gedung pengadilan dalam wadah plastik dan dilepaskan.

Pelepasan serangga sedang diselidiki sementara gedung pengadilan ditutup selama sisa hari untuk fumigasi.

Petugas pengadilan menangkap seorang wanita berusia 34 tahun di antara hadirin atas tuduhan terkait pertengkaran tersebut.

Dia dituduh melakukan perilaku yang tidak tertib, menghalangi administrasi pemerintah dan merusak bukti fisik.

Baca juga: Pengunjung Restoran Temukan Kecoak di Makanan Anaknya yang Sudah Habis

Dia memang dibebaskan, dan tidak segera jelas apakah dia memiliki pengacara untuk berbicara atas namanya.

“Yang terjadi bukan advokasi atau aktivisme, melainkan perilaku kriminal dengan maksud mengganggu jalannya persidangan dan menimbulkan kerugian,” demikian bunyi keterangan dari Kantor Tata Usaha Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com