Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Warga Shanghai saat Dua Bulan Lockdown Ketat Covid-19 Mulai Dicabut

Kompas.com - 31/05/2022, 17:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

Toko dapat beroperasi pada kapasitas 75 persen. Gym akan dibuka kembali nanti.

Warga harus melakukan tes setiap 72 jam untuk naik transportasi umum dan memasuki tempat-tempat umum. Karantina yang ketat masih diberlakukan bagi siapa saja yang terkena Covid-19 dan kontak dekat mereka.

Kekhawatiran Lockdown lagi

China adalah satu-satunya di antara negara-negara besar yang menerapkan kebijakan "nol Covid" untuk memberantas wabah dengan biaya berapapun besarnya.

Sementara varian Omicron yang sangat mudah menular diperkirakan dapat menimbulkan lonjakan baru lagi.

Baca juga: Shanghai Tunda Ujian Nasional Setelah Lockdown Berkepanjangan

Julian MacCormac, ketua Kamar Inggris di China, mengatakan Shanghai mengendalikan Covid-19 dengan "biaya pribadi dan ekonomi yang sangat signifikan".

"Apa yang berubah secara material untuk memastikan ini tidak akan terjadi lagi?," tanyanya. "Di situlah letak ketidakpastiannya."

Todd Pearson, direktur pelaksana Camel Hospitality Group, yang mengoperasikan beberapa restoran, bar, dan pusat kebugaran di dan sekitar Shanghai, waspada.

Restorannya hanya bisa melakukan pengiriman, yang menghasilkan sekitar 5 persen dari pendapatan, tidak cukup untuk membayar gaji dan sewa. Setidaknya mulai tengah malam para pekerjanya yang sudah tidur di lokasi akhirnya bisa pulang.

"Saya berharap mereka akan mempercepat segalanya untuk memulai kembali ekonomi," kata Pearson.

"Saya hanya berharap itu (pengendalian infeksi) tidak lagi mengharuskan pengorbanan akibat wabah. Saya tidak yakin banyak bisnis atau orang-orang dapat menanggung lebih banyak lagi (kerugian)."

Aktivitas ekonomi di China perlahan pulih pada Mei, dari kondisi yang suram pada April karena pembatasan Covid-19 di pusat-pusat manufaktur utama.

Karyawan yang mengenakan masker menunggu hasil tes COVID-19 mereka diperiksa untuk memasuki gedung perkantoran di kawasan pusat bisnis di Beijing, Selasa, 31 Mei 2022. AP PHOTO/MARK SCHIEFELBEIN Karyawan yang mengenakan masker menunggu hasil tes COVID-19 mereka diperiksa untuk memasuki gedung perkantoran di kawasan pusat bisnis di Beijing, Selasa, 31 Mei 2022.

Baca juga: Shanghai Umumkan Wabah Covid-19 Terburuk di China Telah Dikendalikan

Aturan Covid-19 China di kota-kota itu kini secara bertahap dilonggarkan, meskipun kontrol pergerakan masih menekan permintaan dan menahan produksi.

Shanghai melaporkan 31 kasus untuk 30 Mei, turun dari 67 sehari sebelumnya, mencerminkan tren penurunan di seluruh China menjadi kurang dari 200 infeksi secara nasional, relatif kecil dibanding laporan sebagian besar negara lain.

Akan tetapi, berakhirnya penguncian Shanghai tidak berarti kembali ke cara hidup sebelum Covid-19.

Beberapa pegawai perbankan mengatakan mereka harus mengenakan jas hazmat lengkap dan pelindung wajah saat mereka mulai menghadap publik mulai Rabu (1/6/2022).

Seorang petugas mengatakan dia akan membawa beberapa persediaan dasar untuk bekerja, khawatir jika seorang rekan dinyatakan positif dan staf lainnya diharuskan untuk mengisolasi diri di kantor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com