Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24 Jam Hilang di Sungai Swiss, Anak Ridwan Kamil Masih Dicari

Kompas.com - 28/05/2022, 09:29 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Penulis: VOA Indonesia

BERN, KOMPAS.com - Juru bicara kepolisian setempat, Joel Regli, mengatakan wilayah pencarian diperluas pada Jumat (27/5/2022) untuk mencari anak Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz atau Eril (23), yang dilaporkan hilang sejak Kamis (26/5/2022) pagi, demikian dilaporkan Associated Press.

Eril sedang berenang bersama adik dan temannya, beberapa ratus meter ke arah hulu dari pusat kota, ketika mengalami masalah dan akhirnya terbawa arus.

Tim SAR yang terdiri atas polisi sungai, ambulans, dan pemadam kebakaran, dikerahkan untuk menyisir sepanjang sungai Aare. Arus yang sedang deras dan kondisi air keruh dilaporkan menjadi kendala.

Baca juga: Anak Ridwan Kamil Hilang, Polisi Swiss: Orang Asing Sering Tenggelam di Sungai Aare

Doa dan Harapan dari Tanah Air

Sementara di tanah air, pihak keluarga Ridwan Kamil meminta doa dari seluruh masyarakat.

“Kami atas nama Pemda Provinsi Jawa Barat sangat berharap dan mengajak masyarakat semua untuk berdoa agar kang Eril dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat wal’afiat,” ujar Elpi Nazmuzaman, adik Ridwan Kamil, dalam keterangan persnya di Gedung Sate Kota Bandung, Jumat siang.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum juga meminta masyarakat mendoakan putra sulung gubernur.

"Saya sebagai teman baik, sahabat karib berdoa mudah-mudahan A Eril segera ketemu dalam keadaan selamat dan sehat," ujarnya saat ditemui di sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Garut, Jumat.

Selain di masjid-masjid di Kota Bandung, doa bersama juga digelar di Tasikmalaya, di mana Wakil Gubernur menghadiri langsung bersama ribuan warga Tasikmalaya.

Baca juga: Media Swiss Beritakan Eril Anak Ridwan Kamil Hilang, Pakai Kaus Biru dan Celana Hitam

Eril Sedang di Swiss Untuk Persiapan S2

Ridwan Kamil, yang sedang kunjungan dinas ke Inggris, langsung terbang ke Swiss begitu mendengar kabar tersebut dan telah tiba pada Jumat dini hari waktu setempat.

“Di Inggris kunjungan dilakukan untuk membahas energi terbarukan, penjajakan sister province, kerja sama industri kreatif, dan pertemuan dengan berbagai Universitas di Inggris (program joint campus),” ujar pernyataan Gedung Sate.

Pada saat yang sama, Eril sedang bersama anggota keluarga lainnya di Swiss dalam rangka survei universitas untuk Eril yang rencananya akan melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di negara tersebut.

Sementara itu, KBRI Bern telah berkoordinasi erat dengan kepolisian, saluran gawat darurat, serta rumah-sakit rumah sakit terdekat di Kota Bern. Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad, telah bertemu dengan pihak keluarga.

Baca juga: Anak Ridwan Kamil Hilang, Polisi Swiss Ungkap 2 Alasan Sulitnya Pencarian di Sungai Aare

Sungai Aare Destinasi Populer

Media swissinfo.ch melaporkan bahwa Sungai Aare, seperti banyak sungai dan danau lainnya di Swiss, adalah lokasi populer untuk berenang ketika musim panas mulai datang dan suhu menghangat.

Ribuan orang datang dari berbagai kota untuk berenang atau piknik di bantaran sungai, membuat otoritas setempat harus memperketat pengawasan atas keselamatan pengunjung.

Kejadian tenggelam sangat jarang terjadi di Swiss. Asosiasi Penyelamat Swiss mencatat pada 2020 ada 46 orang yang tenggelam di danau dan sungai.

Artikel ini pernah ditayangkan di VOA Indonesia dengan judul 24 Jam Hilang di Sungai Swiss, Anak Ridwan Kamil Masih Dicari.

Baca juga: Anak Ridwan Kamil Hilang di Swiss, Ini Bentuk dan Lokasi Sungai Aare Tempat Eril Terseret Arus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com