Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Rusia Terus Maju di Timur, Pasukan Ukraina Pertimbangkan Mundur

Kompas.com - 28/05/2022, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Ukraina mengatakan pada Jumat (27/5/2022) bahwa pasukannya mungkin perlu mundur dari kantong perlawanan terakhir mereka di Luhansk.

Pertimbangan itu dilakukan agar mereka tidak ditangkap oleh pasukan Rusia yang terus bergerak maju di timur, mengubah momentum perang yang telah berlangsung tiga bulan itu.

Jika pasukan Ukraina mundur, Presiden Rusia Vladimir Putin bisa lebih dekat ke tujuannya untuk merebut wilayah Luhansk dan Donetsk secara penuh.

Baca juga: Separatis Pro-Rusia Klaim Rebut Lyman, Kota Strategis di Ukraina Timur

Pasukan Rusia sendiri telah menduduki beberapa wilayah di dua daerah di Ukraina timur alias Donbass, sebagaimana dilansir Reuters.

Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan bahwa pasukan Rusia telah memasuki Sievierodonetsk, kota besar di Donbass yang masih dipegang oleh Ukraina, setelah mencoba menjebak pasukan Ukraina di sana selama berhari-hari.

Gaidai mengatakan bahwa 90 persen bangunan di kota itu rusak.

“Rusia tidak akan dapat merebut wilayah Luhansk dalam beberapa hari mendatang seperti yang diperkirakan para analis," kata Gaidai di Telegram, merujuk pada Sievierodonetsk dan Lysychansk di seberang Sungai Siverskiy Donets.

“Kami akan memiliki kekuatan dan sumber daya yang cukup untuk mempertahankan diri. Namun ada kemungkinan bahwa agar tidak dikepung, kami harus mundur,” sambung Gaidai.

Baca juga: Zelensky Tak Bisa Hadiri Langsung KTT G20 di Indonesia: Saya Masih Harus Dampingi Rakyat Ukraina

Di sisi lain, pasukan separatis pro-Rusia menyatakan bahwa mereka sekarang menguasai Lyman, pusat kereta api di sebelah barat Sievierodonetsk.

Ukraina mengatakan, Rusia telah merebut sebagian besar Lyman tetapi pasukannya menghalangi kemajuan ke Sloviansk.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuturkan bahwa Ukraina melindungi tanahnya sebanyak mungkin oleh kekuataan mereka saat ini.

Sedangkan militer Ukraina mengeklaim telah menangkis delapan serangan di Donetsk dan Luhansk pada Jumat, menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja Rusia.

“Jika penjajah berpikir bahwa Lyman dan Sievierodonetsk akan menjadi milik mereka, mereka salah. Donbass akan menjadi Ukraina,” kata Zelensky dalam pidatonya.

Baca juga: Presiden Ukraina Beri Pesan Mendalam untuk Rakyat Indonesia...

Biaya besar

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada Bloomberg UK bahwa Putin mengeluarkan biaya besar untuk dirinya sendiri dan militer Rusia dalam menggerogoti Donbass.

Pasukan Rusia bergerak maju setelah menembus garis Ukraina pekan lalu di kota Popasna, selatan Sievierodonetsk.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, pasukan Rusia kini telah merebut beberapa desa di barat laut Popasna.

Baca juga: Ukraina Akui Kehilangan Beberapa Wilayah Timur, Jatuh ke Tangan Pasukan Rusia

Kegemilangan pasukan Rusia di Ukraina timur terjadi pascaserangan balasan Kyiv yang mendorong pasukan Moskwa mundur dari Kota Kharkiv pada Mei. Tetapi pasukan Ukraina tidak dapat menyerang jalur suplai Rusia ke Donbass.

Pasukan Rusia menggempur beberapa titik di Kharkiv pada Kamis (26/5/2022) untuk pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah setempat mengatakan sembilan orang tewas.

Di selatan, di mana Moskwa telah merebut sebagian besar wilayah di sana termasuk kota pelabuhan strategis Mariupol, para pejabat Ukraina percaya Rusia bertujuan untuk memberlakukan aturan permanen.

Militer Ukraina mengatakan, Rusia mengirim peralatan militer dari Crimea untuk membangun pertahanan terhadap serangan balik.

Baca juga: Ukraina Terkini: Jerman Yakin Rusia Tak Akan Memenangi Perang, Mengapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com