Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Mengaku Tak Lagi Dukung Demokrat, Beralih ke Partai Republik

Kompas.com - 19/05/2022, 15:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - CEO Tesla Elon Musk mengatakan bahwa dia memang memilih Partai Demokrat di masa lalu, tapi dia saat ini mengaku akan memilih Partai Republik di politik AS.

"Dulu saya memilih Demokrat, karena mereka (kebanyakan) adalah partai kebaikan. Tapi mereka telah menjadi partai perpecahan dan kebencian, jadi saya tidak bisa lagi mendukung mereka dan akan memilih Republik," cuitnya, dilansir Reuters.

Baca juga: Jawab Undangan Jokowi, Elon Musk Akan ke Indonesia November 2022

"Sekarang, saksikan kampanye trik kotor mereka terhadap saya terungkap," kata Musk, orang terkaya di dunia, yang telah setuju untuk membeli Twitter.

Miliarder berusia 50 tahun baru-baru ini mengatakan dia akan membalikkan larangan Twitter terhadap mantan Presiden AS Donald Trump, seorang Republikan, ketika dia membeli platform media sosial.

Dia juga mengatakan Twitter berhaluan kiri jauh karena bermarkas di California, negara bagian yang dikenal dengan politik progresifnya.

Baca juga: Pejuang Ukraina Memohon Elon Musk Selamatkan Mereka dari Pabrik Azovstal yang Dikepung Rusia

Saham Tesla turun 6,8 persen pada hari Rabu (18/5/2022), setelah ia mengumumkan dukungannya untuk Partai Republik.

 

Tesla juga telah dihapus dari indeks berkelanjutan yang diawasi ketat.

Tweet yang mengejek Elon sebagai "Elon yang malang" juga sedang tren di platform media sosial Twitter.

Hal ini memicu ibunya, Maye Musk, untuk menimbang dengan tweetnya sendiri untuk membela putranya.

Ibu Musk mengkritik beberapa tweet untuk "komentar jahat" dan menuduh mereka "troll atau bot", mengacu pada akun palsu.

Baca juga: Elon Musk Akan Cabut Blokir Twitter terhadap Donald Trump

Musk telah menjadi kritikus vokal dari pemerintahan Biden dan Demokrat, apalagi karena proposal mereka untuk pajak miliarder dan memberikan lebih banyak insentif pajak untuk kendaraan listrik buatan serikat.

Tesla pun juga tidak memiliki serikat pekerja di pabriknya di AS.

Tahun lalu, Tesla, yang menganggap California sebagai pasar terbesarnya di AS, memindahkan kantor pusatnya dari California ke Texas yang lebih konservatif secara politik.

Baca juga: Selain Elon Musk, Ini Miliarder yang Kuasai Media-media Besar di Dunia

Musk juga memindahkan kediaman pribadinya dari California ke Texas, di mana tidak ada pajak penghasilan negara bagian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com