Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Covid-19 Korut Kian Menggila, Kim Jong Un Marah-marah

Kompas.com - 19/05/2022, 13:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengkritik tanggapan negaranya terhadap wabah Covid-19 yang kian memburuk minggu ini.

Dia mengecam para pemimpin pemerintah karena bereaksi maksimal terhadap krisis kesehatan yang berkembang, menurut laporan media pemerintah Rabu (18/5/2022).

Dilansir Insider, selama pertemuan Partai Buruh yang berkuasa pada Selasa (17/5/2022), Kim mengatakan "sikap non-positif, kelambanan, dan non-aktivitas pejabat terkemuka negara".

Baca juga: Dugaan Kasus Covid-19 Korea Utara Mendekati 2 Juta Orang

Inilah yang disebut Kim meningkatkan "kompleksitas dan kesulitan" yang dihadapi negara itu selama pandemi.

Pertemuan itu juga membahas bagaimana negara itu dapat memiliki "peluang bagus di bidang pencegahan epidemi secara keseluruhan".

Juga potensi adanya "perubahan yang menguntungkan", meskipun jumlah kasus dan jumlah kematian meningkat.

Sejak pekan lalu, ketika Korea Utara mengakui kasus Covid-19 pertamanya selama dua tahun kepungan pandemi, negara tersebut telah mencatat 1,72 juta orang dengan gejala demam, lapor Reuters.

Sejauh ini setidaknya ada 62 kematian pada Selasa malam.

Pengamat menduga Korea Utara telah lama bergulat dengan virus itu tetapi saat ini menghadapi wabah baru yang lebih serius.

Baca juga: Korea Utara Siap “Sambut” Kunjungan Biden ke Asia dengan Uji Coba Nuklir dan Rudal

Korea Utara menolak mengatakan berapa banyak orang yang benar-benar telah didiagnosis dengan virus, alih-alih menunjuk pada jumlah kasus demam.

Pada hari Rabu, media pemerintah negara itu melaporkan bahwa jumlah orang dengan gejala demam telah meningkat jadi 232.880.

Sehari setelah mengumumkan kasus Covid-19 pertamanya, media pemerintah Korea Utara melaporkan ada demam yang "menyebar secara eksplosif".

Wabah menginfeksi lebih dari 350.000 orang dan menewaskan enam orang sejak akhir April. Dari enam yang meninggal, satu dinyatakan positif varian Omicron.

Baca juga: Para Ahli Sebut Korea Utara Berada di Ambang Bencana Covid-19

Korea Utara pun telah memerintahkan penguncian nasional dan sejak itu memobilisasi militer, termasuk 3.000 personel medis militer, untuk membantu merespons.

Korea Utara juga telah merilis panduan untuk pengobatan Covid.

Gambar yang disiarkan di media pemerintah pekan lalu menunjukkan Kim mengenakan masker untuk pertama kalinya.

Baca juga: WHO: Wabah Covid-19 di Korea Utara Ciptakan Risiko Kemunculan Varian Baru

Media pemerintah melaporkan Kim mengatakan wabah itu menunjukkan "tanda serius penyimpangan dalam sistem anti-epidemi kami."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com