Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdesak Kebutuhan dan Kebuntuan Sanksi, Uni Eropa Izinkan Pembelian Gas Rusia Diteruskan

Kompas.com - 18/05/2022, 12:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

BRUSSEL, KOMPAS.com - Uni Eropa (UE) melunakkan sikapnya dan menyatakan perusahaan di wilayahnya dapat terus membeli gas tanpa melanggar sanksi, di tengah kebutuhan dalam negeri atas pasokan energi Rusia.

Komisi UE mengeluarkan revisi pedoman Peraturan Dewan (UE) 833/2014 dan Peraturan Dewan (UE) 269/2014 akhir minggu lalu. 

Isinya menyatakan bahwa sanksi UE “tidak mencegah operator ekonomi membuka rekening bank di bank yang ditunjuk untuk pembayaran yang jatuh tempo berdasarkan kontrak atas pasokan gas alam dalam bentuk gas, dalam mata uang yang ditentukan dalam kontrak.” 

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-77 Serangan Rusia ke Ukraina, Desa-desa di Kharkiv Direbut Lagi, Ukraina Ancam Tutup Pipa Gas Rusia

Menurut pedoman itu, operator energi UE harus membuat pernyataan yang jelas bahwa mereka bermaksud memenuhi kewajibannya berdasarkan kontrak yang ada.

Hal itu termasuk mengenai pembayaran yang telah dipenuhi dengan membayar dalam euro atau dolar, sesuai dengan kontrak yang ada.

Pedoman tersebut tidak mencegah perusahaan membuka rekening di Gazprombank. Jadi perusahaan dimungkinkan tetap membeli gas sesuai dengan sanksi UE, setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Pedoman itu tak menyebut soal persyaratan Moskwa untuk membuka rekening kedua dalam rubel. Padahal sebelumnya, Presiden Vladimir Putin memutuskan hanya akan menerima pembayaran dalam rubel untuk pembelian energinya.

Panduan tersebut sesuai dengan apa yang dilaporkan Bloomberg pada Sabtu (14/5/2022).

Baca juga: Pensiunan Naik Bus Sepanjang Hari agar Tetap Hangat Setelah Tak Mampu Bayar Listrik yang Melonjak Tajam

Berkelit dari sanksi?

Sejumlah perusahaan-perusahaan Eropa pun dilaporkan sudah mulai menindak lanjuti permintaan atas energi Rusia demi menjaga aliran gas.

Raksasa energi Italia Eni SpA akan membuka rekening dalam rubel dan euro dengan Gazprombank pada Rabu (18/5/2022), agar dapat melakukan pembayaran tepat waktu bulan ini.

Hal tersebut harus dilakukan untuk menghindari risiko apa pun terhadap pasokan gas dalam negerinya, menurut orang yang mengetahui situasi tersebut.

Perusahaan sedang menunggu pedoman (UE) itu diterbitkan secara resmi sebelum bertindak, kata salah satu orang sebagaimana dilansir dari Al Jazeera pada Senin (16/5/2022),.

Raksasa energi Jerman Uniper SE dan OMV AG Austria juga mengatakan memperkirakan pembelian gas akan terus berlanjut.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menyatakan optimisme pada Senin (16/5/2022) bahwa perusahaan utilitas Jerman akan dapat melakukan pembayaran gas berikutnya ke Moskwa, terlepas dari rezim sanksi dan aturan baru Moskwa.

Baca juga: Diboikot Negara Barat, Ekspor Minyak Rusia ke India Melonjak, Naik Jadi Pemasok Terbesar Keempat

"Perusahaan akan membayar tagihan berikutnya dalam euro," kata Habeck kepada wartawan selama tur kilang Leuna di Jerman timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com